Karena hamil bukan kompetisi. Abis nengok temen yang baru lahiran anak kedua, ternyata anaknya perempuan lagi. Tanpa berdosa nyeletuk 'wah anak ketiga harus laki-laki nih biar komplit' :( terus si ibu yang masih nyeri nahan jahitan bekas jalan lahir cuma bisa senyum, terpaksa.
Ada ngga yang pernah mengucapkan kata-kata itu pas nengok temen yang baru lahiran? Kalau ada, coba itu direm kata-katanya. Karena itu ngga cuma bikin nyeri hati, tapi bikin kamu terlihat jauh dari kata empati. Apa salahnya ucapin selamat aja tanpa embel-embel 'besok adiknya laki-laki atau perempuan ya' , what a bad word menurut saya. Padahal si bayi baru aja launching, udah diminta punya adik lagi. Belum ilang sakit abis lahiran, si ibu harus terima kata-kata 'punya anak lagi ya' oh Allah.
Hamil, punya anak bukan ajang lomba dimana yang menang bisa dapat hadiah. Hamil dan punya anak itu soal tanggungjawab dan beban. Sekalipun si orangtua memang berencana punya anak lagi (tentu setelah si bayi agak gedean dikit), tapi ngga perlu juga kita ikut-ikutan nimbrung soal kapan punya anak lagi.
Kasus lain. Ada teman yang udah 10 tahun nikah tapi belum juga punya anak. Tiap hari ada aja yang nanya kenapa ngga hamil-hamil. Ditambah pakai segala nanya, udah berobat kemana aja, udah usaha apa aja, udah pakai alternatif apa aja, endebrei endebrei.
Tahu ngga sih, betapa sakitnya ditanyain melulu kapan punya anak. Padahal urusan punya anak itu udah hak prerogatif Allah. Pasangan yang puluhan, belasan tahun nikah tapi belum punya anak juga bukan ngga usaha loh. Kita ngga tahu aja usaha keras yang mereka lakukan, karena ngga mungkin juga kan laporan mau terapi ini itu ke khalayak umum.
Saya yakin setiap pasangan yang menikah pasti pingin punya anak. Tapi ketika takdir mengatakan lain, apa iya kita perlu ikut campur. Apalagi pakai segala nyuruh-nyuruh terapi ini itu, datang ke klinik ini itu dan sampai nyuruh datang ke orang (sok) pintar segala.
Bagi mereka yang memang benar-benar ingin punya anak, pasti mereka akan melakukan usaha, kok. Kita aja yang ngga tahu apa usaha mereka. Mereka kan ngga harus juga koar-koar seantero negeri ya kan.
Saya yakin setiap pasangan yang menikah pasti pingin punya anak. Tapi ketika takdir mengatakan lain, apa iya kita perlu ikut campur. Apalagi pakai segala nyuruh-nyuruh terapi ini itu, datang ke klinik ini itu dan sampai nyuruh datang ke orang (sok) pintar segala.
Bagi mereka yang memang benar-benar ingin punya anak, pasti mereka akan melakukan usaha, kok. Kita aja yang ngga tahu apa usaha mereka. Mereka kan ngga harus juga koar-koar seantero negeri ya kan.
Hamil itu bukan kompetisi. Banyak-banyakan anak juga bukan pertandingan. Yang dimudahkan hamil dan punya anak bukan berarti dia yang paling hebat. Banyak anak, banyak juga bebannya. Banyak anak, banyak juga rezeki yang harus dicari. Anak itu kan amanah which is ya harus dijaga sebaik-baiknya. Dikasih makan, dikasih baju, disekolahin, dipikirin kesehatannya, dimana semuanya perlu biaya.
Adik saya 1 tahun nikah baru bisa hamil, keponakan saya udah hampir 3 tahun nikah belum juga hamil, keponakan saya yang lain di usia pernikahan 11 tahun baru punya anak. Belum lagi beberapa teman dengan kasus yang sama. Dan ketika mereka curhat, saya cuma bilang 'Insya Allah kalau udah waktunya, pasti dikasih. Sabar yaa'
Karena cuma sabar dengan iringan usaha aja kuncinya. Ketika mereka bersabar dengan prosesnya, why sih ada aja yang nanya kenapa ngga hamil-hamil. Itu ngga cuma bikin sakit hati loh, tapi stress.
Padahal stress itu ganggu kesehatan banget. Kalau kesehatan mereka terganggu, bisa ngaruh ke hormon kesuburan mereka. Terus, kalau kesuburan mereka terganggu gimana mereka mau cepet-cepet hamil, coba. Tah, eta terangkeun!
Peduli pada teman yang belum kunjung mendapatkan anak sih boleh-boleh aja. Sekadar kasih semangat supaya mereka merasa punya dukungan. Tapi jangan sampai riweuh kasih nasehat sampai terkesan menggurui atau parahnya menyalahkan.
Buat yang diberi kemudahan buat punya anak pun, jangan sampai hilang empatinya. Jangan merasa gampang hamil, jadi merasa yang paling beruntung.
Dan, buat mereka yang memutuskan punya banyak anak, ngga perlu disindir-sindir juga. Hak mereka kan mau punya anak berapa. Toh, biaya lahiran dan gedein anaknya ngga minta ke kita juga. Biarin aja, sih.
O iya, saya kader posyandu yang jujur ngga mendukung program 'dua anak cukup' hahaha. Silakan judge me! Buat saya, mau punya anak berapa pun itu hak tiap pasangan yang menikah. Mau milih punya anak satu, dua, tiga, bahkan sebelas sekalipun silakan aja. Toh si orangtua sendiri yang bertanggungjawab sama anak-anak yang dilahirkan.
Saat ada ibu hamil yang datang ke Posyandu buat periksa hamil, lalu pas ditanya anak keberapa, si ibu jawab 'anak keempat', saya cuma bisa bilang 'Alhamdulillah'. Walau pas periksa ke bidan Posyandu, dikasih nasehat supaya segera pakai KB setelah lahiran.
Hamil itu kaya skenario yang ditulis dengan sangat baik. Ia akan datang pada saat yang tepat. Buat mereka yang masih dalam penantian, bersabar ya. Berusaha dan ikhlas. Kalau memang sudah waktunya, pasti akan hamil juga.
Buat para komentator yang bisanya cuma komentar, direm ya kata-katanya. Jangan semua dikomentarin. Yang susah punya anak dikomentarin, yang gampang hamil dikomentarin juga. Parahnya kalau kamu yang komentar belum nikah dan ngga deket-deket banget sama mereka. Kan, lucu!
Jadi, inti dari tulisan ini adalah mereka yang hamil dan mereka yang belum hamil ya ngga perlu dinyinyirin. Better, doakan mereka agar apa yang sangat mereka inginkan bisa segera terwujud.
Bijak lah dengan segala komentar yang dikeluarkan. Karena, setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban. Emang yakin, nanti bisa baik-baik aja melewati 'interview' malaikat ?
Padahal stress itu ganggu kesehatan banget. Kalau kesehatan mereka terganggu, bisa ngaruh ke hormon kesuburan mereka. Terus, kalau kesuburan mereka terganggu gimana mereka mau cepet-cepet hamil, coba. Tah, eta terangkeun!
Please Calm!
Peduli pada teman yang belum kunjung mendapatkan anak sih boleh-boleh aja. Sekadar kasih semangat supaya mereka merasa punya dukungan. Tapi jangan sampai riweuh kasih nasehat sampai terkesan menggurui atau parahnya menyalahkan.
Buat yang diberi kemudahan buat punya anak pun, jangan sampai hilang empatinya. Jangan merasa gampang hamil, jadi merasa yang paling beruntung.
Dan, buat mereka yang memutuskan punya banyak anak, ngga perlu disindir-sindir juga. Hak mereka kan mau punya anak berapa. Toh, biaya lahiran dan gedein anaknya ngga minta ke kita juga. Biarin aja, sih.
O iya, saya kader posyandu yang jujur ngga mendukung program 'dua anak cukup' hahaha. Silakan judge me! Buat saya, mau punya anak berapa pun itu hak tiap pasangan yang menikah. Mau milih punya anak satu, dua, tiga, bahkan sebelas sekalipun silakan aja. Toh si orangtua sendiri yang bertanggungjawab sama anak-anak yang dilahirkan.
Saat ada ibu hamil yang datang ke Posyandu buat periksa hamil, lalu pas ditanya anak keberapa, si ibu jawab 'anak keempat', saya cuma bisa bilang 'Alhamdulillah'. Walau pas periksa ke bidan Posyandu, dikasih nasehat supaya segera pakai KB setelah lahiran.
Hamil itu kaya skenario yang ditulis dengan sangat baik. Ia akan datang pada saat yang tepat. Buat mereka yang masih dalam penantian, bersabar ya. Berusaha dan ikhlas. Kalau memang sudah waktunya, pasti akan hamil juga.
Buat para komentator yang bisanya cuma komentar, direm ya kata-katanya. Jangan semua dikomentarin. Yang susah punya anak dikomentarin, yang gampang hamil dikomentarin juga. Parahnya kalau kamu yang komentar belum nikah dan ngga deket-deket banget sama mereka. Kan, lucu!
Jadi, inti dari tulisan ini adalah mereka yang hamil dan mereka yang belum hamil ya ngga perlu dinyinyirin. Better, doakan mereka agar apa yang sangat mereka inginkan bisa segera terwujud.
Bijak lah dengan segala komentar yang dikeluarkan. Karena, setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban. Emang yakin, nanti bisa baik-baik aja melewati 'interview' malaikat ?
Wakakakak mau punya anak 1,2 3,4,5,6 itu hak orang, bukan urusan kita. Toh dia yang biayai, dia yang urus. Saya suka saya suka..
BalasHapusnahh iya kan, biarin aja kali mau punya anak berapa aja ya. Bahkan ngga mau punya anakpun itu kan pilihan tiap pasangan. Ngga perlu rempong ngurus urusan orang lain.
HapusAh iya, bener mba. Urusan anak hamil dst itu bukan bahan basa basi yang baik
BalasHapusbasa basi yang basi banget yaa :)
HapusAku udah kenyang banget ditanyain kapan hamil, dikomentarin gak enak dan menggurui, banyak yg ngedadak jadi ahli soal perkembangbiakan hehe.. alhamdulillah, insya allah terus berfikir positif aja, yang begitu-begitu sekarang mah lewatin aja, bikin capek hati 😁
BalasHapusDibawa santai aja ya mbak... stay positive karena 'si cahaya mata' itu akan datang di saat yang tepat. Jadi, be cool aja :)
Hapusaq juga pernah nulis yang begini mbak, karena bosannnn di tanyain kapan kasih adik ke anak pertama aq.. mana yang nanya itu orangnya dia lagi dia lagi,,, hufff
BalasHapuskalau ditanya lagi sama orang yang sama, mending sodorin tulisan mba maya atau tulisan saya heheh. Biar dia mengerti kalau pertanyaannya sungguh sangat basi
HapusNah, hal ini yang sering dilupain. Aku aja, anak udah gede masih ditanya juga "nggak nambah anak lagi, Mbak? Emang cukup dua aja?" Hadeeh. Malesnya lagi kadang anakku jadi terinspirasi, jadi nanya juga, pengen tau rasanya punya adek. Jadi kacau kan.. mengganggu ketentraman. Semoga pada sadar deh, untuk gak komentar hal yang gak perlu..
BalasHapussekarang mah saatnya produktif di bidang lain ya kak. Bukan di bidang perkembangbiakan. Dua anak kalau memang merasa cukup, ya kenapa dipermasalahin ya kan.
HapusPertanyaan yg konyol buat ditanyakan ke pasutri yg belum punya anak adalah... kok blom sih, kapan punya
BalasHapusLahh yg ditany mo jwb apa wkk
Dulu kenyang sih mb secara nikah 2008 punya ankny 2017
Sampai akhirny bener2 cuek dan senyum aj
saking seringnya ditanya, jadi udah kebal ya mbak. Cuek aja kalau nanti ada yang nanya 'kapan punya anak lagi' lah, dikira hamil itu kaya bikin kue bolu :p
HapusBener mba, kadang baru melahirkan 3 hari udah ditanya kapan punya adik lagi. Lah emang melahirkan itu gampang. ya gak?
BalasHapusbetull, jadi kalau nanti ditanya lagi, cuekin aja lah yaa :)
HapusKasihan sama wanita yang belum hamil bertahun-tahun, bukan disemangati tapi malah disuruh berobat sana sini biar cepat punya anak. Kalau belum waktunya punya anak, harus gimana lagi ya. Kan tuhan yang ngatur :)
BalasHapusharusnya kalau disuruh berobat, sekalian kasih uangnya yaa biar ngga nanggung kalau kasih solusi. Lagian mau gimana juga kalau belum waktunya yaa mau gimana cobaa :)
HapusBiasanya yang sering ngomong kayak gitu mak-mak rumpi. heheh :D
BalasHapusxixiixi.. banyak yaa
HapusMau punya anak banyak atau sedikitkan udah diatur sama tuhan, jadi gak perlu dipermasalahin ya ...
BalasHapusmereka yang suka komentar mungkin lagi kurang masalah dalam hidupnya, jadi cari masalah di luar hahaha
HapusBelum punya anak digosipin, punya anak banyak digosipin juga. Kan serba salah jadinya ...
BalasHapusnah kan, jadi maunya mereka para komentator itu apa sihh ???
HapusAku mau punya anak cewek, tapi nanti kalau Sagara udah gedean. Hamilnya sih sebentar 9 bulan, tapi setelah merawat dan membesarkannya itu perjuangan panjang orang tua, sampai anak-anak menikah nanti. Sehat terus ya bumil.
BalasHapusaku salute loh sama kamu yang stay active walau harus gendong-gendong bayi. Mulai dari sagara bayi yang ngga bisa ngapa-ngapain sampe udah ngga bisa diem kaya seakarang. Mama Gie $ Sagara Salah satu ibu yang stronggg, sehat-sehat juga yaa
HapusSaya cuman bisa senyum kalo ada yang 'memotivasi' udah waktunya punya adik... .
BalasHapusLah gimana njelasinnya coba, lah wong anak saya request kakak, bukan adik 😅
Tapi emang bener banget sih, kadang-kadang urusan kapan hamil ini bisa jadi sesuatu yang sensitif. Kalau saya, kebetulan punya temen yang udah nikah 5 tahun masih berdua, mending ngomongin yang lain.
request kakak gimana tuh jadinya hahahha... ada-ada aja permintaannya si kecil.
HapusKadang tergantung sama kedekatan kita dengan komentator sih mbak. Kalau itu teman dekat lalu komentar begitu, insya Alloh saya ga marah atau tersinggung karena tau niat dia cuma bercanda. Tentu saja candaan dia sudah saya pahami modelnya. Lain cerita kalau komentator itu orang yang ga dekat atau kurang saya sukai 😂 pastilah bikin baper.
BalasHapusSaya mau doakan yaaa....kadang disitu saya jg ditanyain kok belum nambah?emangnya gampang hihih
BalasHapusKaaan adeeeem baca ini :). Coba kalo semua orang kayak mba. Aku termasuk ketuuus banget pas baru lahiran, ada tamu yg lgs nanya kapan anak selanjutnya. Sorry sih, aku ga bisa cm senyum doang ngejawabnya. Biasa yg aku ketusin gini, lgs mingkem dan ga bakal nanya lagi :p. YaaA kaliiii melahirkan dikira gampang tinggal ngeden, trus biayainnya pake daun -_- . Sebel banget ama orang2 tipe bgitu.
BalasHapusMulut kaya klanapot . sekali bunyi rame, bikin sakit hati. Doain aja beres deh, soal anak, beluman punya anak, itu mah urusan rencana tiap Pasangan dan allah
BalasHapusAdik sepupu saya malah sempat terlintas pikiran dia untuk cuma pingin punya anak 1 aja. Kami cuma menanggapi, ya elu berdua tentu yg punya alasan sesuai kondisinya. Orang kalo kurang kesibukan emang gitu sih, rahim orang lah diurusin.
BalasHapusAah... adeeem baca postingannya. Kadang yg mulutnya pedes malah orang yg gak kenal-kenal bgt, jadinya bikin dongkol. Sekarang mh gak terlalu mikirin, kalo ditanyain bilang aja santai, toh kerjaan saya juga banyak, gak ada waktu buat nanyain orang, kapan mau hamil. XD
BalasHapusPaasss bgt nyessnyaa di hati kalo ada yang tanya udah hamil belum? Mending kalau pertanyaan cukup sampai disitu. Kadang ditambah embel2 mungkin ada sesuatu kali. Udah periksa? Atau coba herbal aja. Apa ke dokter a,b,c. Minum ini aja bla bla bla..
BalasHapusRasanya hati ini miriss...
Cuma bisa senyum sambil bilang doanya ya biar cepet hamil.
Padahal di belakang mereka selalu nahan air mata.. Hiks
Aku juga mulai risih kalau ada yang tanya kapan nambah adik buat haidar, padahal aku juga kepengen tapi kalau allah belum kasih yah mau gimana lagi
BalasHapus