“Bang, ayo ngaji” Bunda membuka pintu kamar. Sehabis shalat
shubuh dengan abi, Abdan langsung masuk kamar.
“Hoaaaammm.... ngantuk banget, bun. Nanti sore aja.” Mulut
abdan terbuka lebar. Abdan menggeliat dan mengucek mata. Sepertinya Abdan
mengantuk berat. Ia mulai rebahan dan menutup mata.
Bunda menghembuskan nafas. Hanya bisa mengelus dada dengan
jawaban Abdan. Bunda tidak ingin memaksa Abdan untuk mengaji, tapi Bunda akan
terus memintanya sampai ia mau mengaji di rumah.
Abdan terbangun. Diraihnya jam mungil dari atas meja
belajar. Abdan gelagapan. Ia terlambat bangun. Waktu sudah menunjukan pukul
06.30. Bel sekolah akan berbunyi di pukul 07.00. Itu artinya, Abdan hanya punya
waktu 30 menit untuk bersiap-siap.