Dari dulu saya selalu ingin menjadi seseorang yang memiliki pengaruh bagi orang-orang sekeliling. Pengaruh positif pastinya. Menjadi seorang terkenal dan dibutuhkan kehadirannya. Sejak kecil itu yang selalu saya inginkan. Namun, pengaruh saya berperan hanya saat bermain di lingkungan rumah saja. Ketika di sekolah, saya seolah tenggelam dengan banyaknya orang-orang yang lebih populer dibandingkan saya. Saya tidak ada apa-apanya. Itu terjadi sampai saya duduk di bangku SMP.
Menyadari bahwa keinginan saya untuk berpengaruh tidak terjadi di SMP, di SMA saya seakan balas dendam. Saya harus menjadi orang yang dikenal. Jadilah saya masuk ke sebuah organisasi yang bisa membuat saya terkenal. OSIS, salah satunya. Tidak semua murid bisa masuk dalam kepengurusan OSIS, hanya orang-orang pilihan yang bisa masuk kedalamnya. Saya masuk karena mewakili Ekskul yang saya ikuti. Oke... akhirnya keinginan untuk berpengaruh tercapai. Puas.
Mengingat ambisi saya untuk terkenal dulu membuat saya tersenyum. Sebegitunya kah, sampai ingin terkenal? Itu hanya catatan masa muda yang bisa dijadikan cerita untuk anak cucu saya nanti. Kini, obsesi untuk berpengaruh lebih pada hal-hal yang membuat saya nyaman. Sesuatu yang saya senang melakukannya dan hasilnya bisa berpengaruh pada orang lain. Mungkin seperti menimbulkan efek positif.
Saat ini, mungkin saya telah menemukan apa yang bisa membuat saya senang melakukannya. Menulis, ya.. menulis membuat saya nyaman. Selalu ada ide seliweran yang bisa saya tulis. Walau belum banyak buku yang saya hasilkan namun kesenangan ini membuat saya merasa, inilah passion saya.
Menulis menjadikan saya lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Banyak perubahan yang bisa tangkap. Bisa dari wajah saudara atau teman. Apakah dia sedang marah, kesal, banyak masalah atau banyak hutang, upss.. yang terakhir abaikan saja. Saya jadi lebih sensitif. Sensitif pada banyak hal. Apapun itu.
Menulis saya jadikan pelampiasan apa yang tidak bisa saya ucapkan. Jenuh, kesal, marah, senang, semuanya lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan. Hobi menulis ini sebetulnya sudah ada sejak saya SMP namun baru 2 tahun terakhir ini saya menekuninya lagi. Selama itu pula saya telah menghasilakan 5 buah antologi, buku keroyokan istilah simplenya. Dan, saat ini saya sedang berkejaran dengan deadline novel. Membuat cerita sesuai imajinasi sendiri. Menyenangkan.
Kini, saya yakin bahwa inilah passion saya. Menjadi penulis. Sekarang masih pemula, tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi satu tahun kemudian. Mungkin saya akan se-terkenal Asma Nadia yang melejit dengan CHSI-nya atau Dee Lestari yang booming dengan Supernova-nya. Tidak ada yang pernah tahu, kan. Saya jalani saja tiap prosesnya. Sambil terus belajar dan belajar. Oh..iya, komunitas menulis menjadi motivasi paling penting dalam meniti karir sebagai seorang penulis. Dengan komunitas, kita akan terus tersemangati untuk tetap berkarya. Itulah alasan saya bergabung dengan Forum LIngkar Pena yang terkenal itu. Untuk tetap memiliki keseriusan dan semangat dalam menulis. Hingga saya menghasilkan karya fenomenal yang berpengaruh bagi kehidupan sekitar.
Itu passion saya, bagaimana dengan kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.