Mereka layak untuk terus tersenyum |
Tidak ada satu pun ibu di muka bumi ini yang ingin memiliki anak dengan penyakit berat. Tidak ada satu pun. Semua ibu berharap bayi yang mendiami rahimnya selama sembilan bulan akan berwujud menjadi bayi yang sehat dan tidak kekurangan satu hal pun. Namun, apa daya jika Allah menakdirkan lain. Ia memberikan bayi yang tampak sempurna namun sesungguhnya menyedihkan. Bayi yang nantinya harus berjuang melawan kekurangannya. Ah... Pada dasarnya semua ibu pasti tak sanggup menerimanya.
Anadaikan itu terjadi pada saya, sungguh tak mampu membayangkan kesedihan yang akan hadir tiap harinya. Saya pernah merasakan dinginnya ruang tunggu operasi saat mengantarkan bayi merah saya berjuang melawan sakitnya. Bahkan umurnya saat itu baru sebelas hari. Usia yang masih lemah. Derai air mata tak mampu saya bendung, rinai itu selalu hadir tiap hari saat menanti kepastian dokter. Bentuk ususnya yang abnormal, membuat bayi merah saya harus merasakan dinginnya ruang operasi. Usus itu akhirnya harus dipotong dan disambung. Menyedihkan. Sangat menyedihakan. Ketika seharusnya saya bahagia dengan hadirnya anggota baru dirumah, saya malah bersedih.