Jangan Sekedar Mimpi, Ayo Wujudkan!

"Mimpi itu harus diusahakan. Kalau sekedar mimpi, anak kecil juga bisa. Jika mau mimpi jadi kenyataan, harus ada usaha untuk mencapainya" 

Bunyi quote itu yang selalu jadi semangat saya. Orang nggak akan bisa meraih mimpinya kalau nggak ada usaha. Punya mimpi setinggi langit, kalau nggak ada usahanya... mustahil itu bisa terwujud. Kecuali... kalau memang punya "keberuntungan", ditakdirkan jadi orang kaya :-D Sebagai manusia biasa, saya juga punya mimpi. Mimpi saya ga muluk-muluk, ko... cuma pengen keliling dunia aja. Termasuk bisa mengunjungi Baitullah. Awalnya saya berdoa, kalo bisa keluar negeri, Negara yang pertama yang ingin saya kunjungi itu Mekkah. Tapi, ko saya jadi ngerasa "ngatur" ya. Akhirnya saya berdoa agar dimudahkan jalannya buat menjelajahi Bumi Allah. Lebih universal, kan.

Baitullah, Wait Me

Semoga Dimudahkan Berkunjung Ke Baitullah

Ummat muslim di seluruh dunia pasti selalu mengharapkan untuk bisa mengunjungi Baitullah. Termasuk saya. Niat saja ternyata tidak cukup. Harus ada usaha yang mengiringinya. Pasti pernah dengar seorang yang mustahil bisa berangkat haji (karena miskin), tiba-tiba ia bisa dengan mudah terbang dan mendarat di Mekkah. Mungkin kita tidak tahu, di sempitnya rezeki, ia memiliki usaha yang kuat untuk bisa pergi haji. Sekali lagi, sekedar niat saja tidak cukup. Allah melihat kesungguhan dan usaha kita. 

Saya memiliki keinginan yang sangat besar untuk bisa pergi haji di usia muda. Karena, haji adalah ibadah yang membutuhkan fisik yang kuat. Ibadah-ibadah di sana sangat menuntut stamina yang prima. Alangkah nikmatnya jika bisa beribadah dengan badan yang sehat. Makanya, saya selalu berdoa untuk bisa pergi haji sebelum usia 35 tahun.

Berawal Dari Niat (dokpri)

Saya dan suami sepakat untuk membuka tabungan haji di sebuah bank syariah. Dengan setoran awal sebesar Rp. 500.000,-. Itu nominal yang memang bisa kami usahakan. Tiap bulannya, kami rutin nabung. Berapapun yang ada, kami langsung tabung.

Satu saat, keinginan pergi haji makin kuat. Liat saldo tabungan haji, ko.. ya masih jauuuuh banget. FYI, kita baru bisa dapet porsi haji kalo tabungan kita udah mencapai 25 juta rupiah. Untuk mewujudkan niat itu, saya dan suami memutuskan untuk menjual rumah pertama yang kami punya. Rumah yang kami beli karena kepengen banget punya rumah. Rumah yang banyak banget kenangannya *duh..sedih lagi*.

Menjual rumah satu-satunya milik pribadi kami, awalnya beratttt banget. Sebelum memutuskan untuk menjual rumah, saya ngga putus berdoa. Jika memang jalan ini yang terbaik, saya minta dilancarkan. Walau berat banget buat memutuskan, tapi keputusan harus tetap diambil. Saat merancanakan menjual rumah, Alhamdulillah rumah dari orangtua suami sudah selesai dibangun. Karena alasan itulah, kami merasa lebih baik rumah pribadi kami dijual.

Dan.. jadilah rumah itu dijual. Yang membeli rumah kami pun ngga jauh-jauh, tetangga kami sendiri. Jadi, saat kangen rumah itu, kami bisa leluasa mengunjunginya.

Diwujudkan Jadi Nyata (dokpri)

Akhirnya, hasil jual rumah itu kami gunakan untuk daftar haji. Alhamdulillah. Walaupun belum tau kapan bisa berangkat, tapi saya dan suami udah sangat bersyukur. Setidaknya, kami udah ikut ngantri untuk berangkat haji.

Kalo inget rumah itu, ahh.... rasanya pengen nangis melulu. Tapi, ya... inilah bukti usaha saya dan suami untuk bisa pergi ke Baitullah. Membuktikan. Bukan sekedar niat aja.

Going Aboard, I Will

Traveling Yuuk (source: dalmatiaevents.net)

Nah... satu lagi mimpi saya yang ingin banget saya wujudkan. Traveling. Siapa coba yang ngga kepengen jalan-jalan ke luar negeri? Pasti semuanya pengen, deh. Termasuk saya. Tapi.. lagi-lagi, mimpi itu harus diusahakan. Makanya, saya berusaha untuk bisa mewujudkan mimpi itu jadi nyata.

Punya mimpi traveling ke luar dari Indonesia itu mimpi saya banget. Pengen banget ngerasain naek pesawat terbang, menembus awan yang katanya mirip kalo kita ngelewatin polisi tidur. Ahh... seru banget. Yang noraknya, saya selalu excited kalo ada pesawat yang lewat. Saya suka bilang "pesawat... saya pengen naik" wekekek, betapa kasiannya saya.

Sekali lagi... Ini bukan sekedar mimpi dan niat aja. Saya pun bersaha mewujudkan mimpi itu. Mulai dari baca-baca tentang negara-negara yang friendly untuk dikunjungi, berapa biaya hidup, tempat-tempat menarik apa aja yang ada di negara itu, dan pokonya semua tentang traveling. Saya selalu senang denger cerita temen yang pernah ke luar negeri. Kadang, saya jadi kepo nanya ini itu. Rute ke sana seperti apa sampai soal hotel dan makanan. I always excited.

Aksi Nekat Bikin Paspor Sendiri (dokpri)

Sampai saatnya saya beranikan diri untuk bikin paspor. Buat yang pengen tau gimana cerita saya bikin paspor bisa baca disini. Ini langkah awal saya untuk bisa going aboard karena kita nggak akan bisa ke luar negeri kalo ngga punya paspor hohoho. Paspor juga akan jadi penyemangat kita untuk bisa ke luar negeri. Masa... selama masa berlaku paspor (5 tahun), lembar paspor kita kosong semuanya hehehe. Ya... minimal sekaliii aja kita bisa liat lembar paspor kita di kasih cap di salah satu bandara di luar negeri.

Saya mulai berani untuk cari-cari tiket murah. Banyak promo bertebaran dari berbagai maskapai penerbangan. Sayang, kan, kalo ngga dimanfaatkan hahaha *padahal emang pengen yang murah* Pengen nyoba juga serunya backpackeran. Supaya perjalanannya nanti ngga mati gaya, saya pun ngajak temen untuk ikut backpacker.

Dan.... taraaaa. Saya pun dapet tiket yang super murah tapi ngga murahan dong pastinya. Insya Allah, saya dan temen akan melakukan aksi first backpacker ke dua negara sekaligus. Ke negara mana aja? Hehehe. Masih rahasia, ya. Insya Allah, nanti akan dibikinin reviewnya.

Ayo Bermimpi Dan Buktikan

Jadi, jangan pernah takut untuk bermimpi. Karena, boleh jadi kita hari ini adalah mimpi kita yang terdahulu. Makanya, kalo ingin kita jadi pribadi yang sukses, mulailah bermimpi untuk sukses. Mumpung mimpi itu masih gratis, maka bermimpilah. Kan, repot juga kalo mimpi harus bayar hohoho.

Tapi... mimpi jangan sekedar mimpi. Seperti saya yang berusaha mengusahakan mimpi saya untuk jadi nyata. Lewat cara-cara yang memang kita sanggup. Jika memiliki mimpi bisa pergi haji, maka bukalah dulu tabungan haji. Itu usaha yang paling nyata dan mudah. Karena, ini akan jadi pembuka jalan. Jangan pernah takut kalo tabungannya ngga keiisi. Usahakan semampunya dan biarkan Allah yang mencukupkan *sedap*.

Punya mimpi ke luar negeri, bikin dulu paspornya. Ini juga jalan loh supaya mimpi going aboard itu bisa terwujud. Lah.. kalo pengen ke luar negeri tapi ngga punya paspor, ya.. sorry sorry aja, ngga bisa.

Jadi, bermimpilah dan buktikanlah. Selamat bermimpi dan mewujudkan mimpi.


[Risalah Husna]