Seberapa besarkah kita mencintai Indonesia?
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Begitu kayanya banyak negara lain berebut ingin menikmati juga kekayaan Indonesia. Namun, sejauh apakan kita turut andil dalam mencintai, melesatarikan serta menjaga kekayaan bangsa sendiri?
Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang bangga menggunakan produk asing. Walaupun harganya terkadang tidak masuk akal, mereka bangga dengan brand luar negeri yang bisa mereka miliki. Padahal, produk asli bangsa sendiri jauh lebih bagus dan soal harga, sangat terjangkau. Menggunakan produk dalam negeri adalah langkah kecil yang berefek besar, Dengan menggunakan produk bangsa sendiri, kita turut andil dalam hal mencintai Indonesia.
Salah satu brand asli Indonesia yang sangat concern dalam hal melestarikan kekayaan Indonesia adalah Teh Javana. Teh yang memiliki tagline "Citarasa Asli Indonesia" ini telah 4 bulan resmi diluncurkan. Pada 13 Mei 2015 lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri pameran kreasi seni dan budaya yang bertajuk "Gebyar Teh Javana Kebanggaanku". Acara yang diadakan di Grand Indonesia ini dihadiri oleh para jurnalis dan blogger.
Acara ini diadakan untuk mengajak para pengunjung untuk lebih mengenal serta mencintai budaya dan tanah air Indonesia. Acara yang mengakat tema "Mana Indonesiamu" ini juga menghadirkan Asep Kambali, seorang sejarahwan dari Komunitas Historia Indonesia. Kami diajak berbincang tentang sejarah dan budaya Indonesia. Saya cukup malu ketika kang Asep (sapaan akrab Asep Kambali) melempar pertanyaan yang rasanya cukup simpel tapi sulit dijawab. Ia bertanya, siapa pahlawan yang terdapat dalam uang sepuluh ribu rupiah. Semua yang hadir kompak tidak bisa menjawab termasuk saya. Barulah setelah ia mengizinkan kami mengambil uang sepuluh ribu, kami tahu bahwa Sultan Mahmud Badarudin lah yang menjadi ikon uang sepuluh ribu. Kejadian ini sukses membuat kami malu, ternyata untuk hal sepele seperti itu kami tidak terlalu perhatian.
Pada acara ini juga, Teh Javana mengumumkan pemenang writing and photo contest yang khusus diadakan bagi para jurnalis dan blogger. Untuk blogger, pemenangnya adalah teman-teman saya sendiri. Mereka memang memiliki kualitas tulisan yang baik. Para pemenang dihadiahi sertifiakat dan juga gadget.
Salah satu rangkaian acara yang digelar Teh Javana adalah Roadshow Workshop Jurnalistik yang diadakan di beberapa Universitas ternama Jabodetabek. Sebanyak 8 universitas turut serta dalam acara ini dan mereka pun ditantang untuk memamerkan karya tulis dan foto mereka. Kampus yang mengikuti acara ini adalah Universitas Indonesia, Universitas Esa Unggul, Universitas Al-Azhar, Universitas Paramadina, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Pancasila, dan Universitas Trisakti.
Mencintai Indonesia
Sebagai brand asli Indonesia, Teh Javana mengajak para masyarakat Indonesia untuk selalu menggunakan produk bangsa sendiri. Aristo Kristandyo selaku Group Head of Marketing Beverage mengatakan bahwa Teh Javana tidak hanya ingin memperkenalkan dirinya sebagai teh asli Indonesia, namun Teh Javana ingin memberikan "emosi" ketika dinikmati. Emosi yang dimaksud adalah rasa cinta dan bangga terhadap buatan lokal. Bangga karena yang dikonsumsi 100 % berasal dari alam Indonesia.
Para Pemenang Writing & Photo Contest Teh Javana |
Sahabat Blogger Yang Menjadi Pemenang |
Salah satu rangkaian acara yang digelar Teh Javana adalah Roadshow Workshop Jurnalistik yang diadakan di beberapa Universitas ternama Jabodetabek. Sebanyak 8 universitas turut serta dalam acara ini dan mereka pun ditantang untuk memamerkan karya tulis dan foto mereka. Kampus yang mengikuti acara ini adalah Universitas Indonesia, Universitas Esa Unggul, Universitas Al-Azhar, Universitas Paramadina, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Pancasila, dan Universitas Trisakti.
Salah Satu Universitas Peserta Pameran |
Mencintai Indonesia
Sebagai brand asli Indonesia, Teh Javana mengajak para masyarakat Indonesia untuk selalu menggunakan produk bangsa sendiri. Aristo Kristandyo selaku Group Head of Marketing Beverage mengatakan bahwa Teh Javana tidak hanya ingin memperkenalkan dirinya sebagai teh asli Indonesia, namun Teh Javana ingin memberikan "emosi" ketika dinikmati. Emosi yang dimaksud adalah rasa cinta dan bangga terhadap buatan lokal. Bangga karena yang dikonsumsi 100 % berasal dari alam Indonesia.
Aristo menambahkan bahwa pertumbuhan minuman siap sajji di Indonesia mencapai 15% selama tahun 2015. Itu artinya, masyarakat sangat menyukai minuman siap saji yang siap minum dan dapat menghilangkan dahaga. Melihat perkembangan itu, Teh Javana hadir bukan hanya memberi kepuasaan saat dahaga, tapi juga memberikan emosi cinta Indonesia saat menikamatinya.
Teh Javana yang diproduksi oleh Wings Food ini dibanderol dengan harga pasar Rp. 3.000 untuk area Pulau Jawa. Dan kini, secara berkala telah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Menikmati Teh Javana, bukan sekedar untuk menghilangkan dahaga. Namun, menikmati Teh Javana akan membuat kita bangga. Bangga pada brand lokal yang tidak kalah dengan brand asing. Bangga pada kekayaan alam Indonesia. Serta bangga menjadi bagian dari Indonesia.
[Risalah Husna]
Teh Javana yang diproduksi oleh Wings Food ini dibanderol dengan harga pasar Rp. 3.000 untuk area Pulau Jawa. Dan kini, secara berkala telah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Menikmati Teh Javana, bukan sekedar untuk menghilangkan dahaga. Namun, menikmati Teh Javana akan membuat kita bangga. Bangga pada brand lokal yang tidak kalah dengan brand asing. Bangga pada kekayaan alam Indonesia. Serta bangga menjadi bagian dari Indonesia.
Teh Javana, Cita Rasa Teh Indonesia |
[Risalah Husna]
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuseh... kamu ngga ikut yang ini ya bro? Makasih udah mau mampir :-)
HapusTeh nya njawani ya mak...:)
BalasHapusxixixi.... keliatan dari namanya ya mak?
Hapusjujur sih belum pernah coba teh javana iniii
BalasHapusayoo atuh buu dicobain, enakk :-)
Hapusjujur sih belum pernah coba teh javana iniii
BalasHapusAcaranya seru banget ini :)
BalasHapusTeh Javana emang beda aromanya...
Acara kayak begini nih, yang sekarang lagi in ya mbak. Membangkitkan kembali rasa nasionalisme. wahh akupun kalau ada di situ pasti juga ga bisa nebak dong ya, siapa gambar tokoh di balik uang 10 ribu duh duh
BalasHapus