Sebagai mahluk yang
Allah beri kesempurnaan fisik dan akal, manusia tidak pernah lepas dari ujian.
Setiap manusia yang hidup pasti pernah merasakan ujian. Baik ujian yang baik
atau buruk.
Musibah merupakan
bentuk dari ujian yang Allah hadirkan di tengah kehidupan kita di dunia. Bukan
tanpa sebab Dia memberikannya karena selalu ada hikmah yang terselip
setelahnya. Dan, kebanyakan dari kita selalu menyadarinya setelah musibah itu
berlalu.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat"
Sakit, kehilangan harta dan kehilangan orang-orang tercinta adalah beberapa musibah yang sering kita alami. Saat sakit menghampiri, sesungguhnya Allah sedang menggugurkan dosa-dosa kita. Jika bersabar menerimanya Allah pun akan mendatangkan keberkahannya.
Tidak ada salahnya jika
berdoa memohon kesembuhan tapi bukankah lebih elok jika doa yang kita panjatkan
adalah mohon diberi kesabaran yang lebih banyak dalam menghadapai penyakit.
Karena Allah berfirman: Innallaha
maashabirin yang artinya Alloh beserta orang-orang yang sabar.
Bagaimana jika musibah
itu berupa kehilangan harta benda? Kebanyakan orang berpikir, harta benda yang
mereka dapatkan adalah karena kerja kerasnya di dunia. Tatkala harta yang
mereka kumpulkan hilang atau habis, mereka akan frustasi. Menyiksa diri sendiri
dan menyesali takdir.
Allah-lah yang memberikan
harta untuk kita. Allah pulalah yang berhak mengambilnya kembali jika Dia sudah
berkehendak. Apapun yang kita usahakan untuk menjaga harta benda kita di dunia
agar tidak hilang dan habis, jika Allah menginginkan semuanya lenyap maka tidak
ada satupun yang berkuasa menghalanginya.
Semua yang ada di dunia
merupakan titipin. Ibarat sebuah benda yang dititipkan kepada kita, jika sang
pemilik memintanya kembali, apakah kita berhak menahannya? Tentu tidak. Yang
harus kita lakukan adalah mengembalikannya, bukan? Begitupun dengan harta yang
kita miliki. Semuanya adalah titipin yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Musibah demi musibah
yang mewarnai kehidupan manusia boleh jadi adalah bukti dari kasih sayang
Allah. Banyak cara Allah membuktikan cinta-Nya kepada kita, salah satunya
dengan memberikan musibah. Musibah yang datang silih berganti janganlah kita
anggap sebagai takdir buruk. Sebagai orang beriman, maknailah musibah itu
dengan bijak.
Jika musibah menimpa
diri kita, ingatlah bahwa saat itu Allah sedang menunjukan cinta-Nya pada kita.
Allah ingin kita bersabar. Karena dengan kita bersabar Allah akan memberikan
keberkahan. Allah ingin menggugurkan dosa-dosa kita yang menggunung tinggi.
Dosa-dosa yang kita tumpuk tanpa kita sadari. Allah ingin kita berdoa pada-Nya.
Memohon dan meminta. Allah ingin kita bersujud, menderaikan airmata yang kita
punya hanya untuk-Nya.
Allah menghadirkan
musibah bukan karena Dia benci, tapi karena cinta-Nya terlalu besar untuk kita.
Musibah yang Allah datangkan tidak seberapa bila dibandingkan dengan musibah
yang Allah hadirkan untuk Rasulullah dan para Sahabat. Ya, jangan bandingkan
diri kita yang kerdil dengan Rasulullah dan ummat terdahulu. Karena, kita tidak
ada apa-apanya.
Jika tidak pernah kehilangan kita tidak pernah mengetahui betapa besar arti memiliki konon. Krn memiliki itu cuma sementara
BalasHapusNice quote bu, dan saya setuju banget ^__^
Hapussetuju banget Suci, kadang kita mengira musibah itu adalah hal yang buruk padahal setelah itu Allah memberikan anugerah yang luar biasa yg tidak pernah kita tau
BalasHapusKalau jarang kena musibah berat, apakah suatu saat akan tiba masanya? Aku merasa hidupku bahagia terus, sering bertanya dan kuatir, apakah akan tiba giliranku berada di roda bagian bawah?
BalasHapusMusibah terasa tak enak, namun musibah benar-benar merupakan sebuah bekal untuk kita agar lebih kuat
BalasHapusPada hakikatnya hidup ini ujian, musibah atau anugerah juga merupakan ujian, tapi nampaknya memang bersabar ketika ditimpa musibah lebih mudah daripada bersyukur ketika mendapat kekayaan. CMIIW ya.
BalasHapus