Menulis sejatinya adalah merapikan apa yang ada di dalam kepala kita melalui sebuah tulisan. Pada dasarnya semua orang mampu menuliskannya. Namun, hanya sebagian kecil saja yang mampu mengabadikannya melalui tulisan.
Menulis dapat menjadi
pelampiasan emosi yang positif. Dengan menulis apa yang sedang dirasakan, keluh
kesah dan segala masalah yang ada akan mereda dan perasaan pun akan menjadi
tenang.
Menjadi seorang penulis
profesional memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada proses yang
harus dijalani oleh orang-orang yang berkeinginan menjadi seorang penulis.
Semuanya harus sabar dijalani karena itulah kunci dari keberhasilan.
Lihatlah sosok sastrawan
dan penulis hebat kita, Helvy Tiana Rosa (HTR). Seorang penulis yang sudah
malang melintang di dunia menulis. Jika kita hanya melihat kesuksesannya hari
ini, maka perlu diketahui bahwa ada perjuangan yang sangat keras di balik
kesuksesannya hari ini.
Naskah yang ditolak penerbit mayor, dihina sebagai penulis kacangan, dan sebagainya. Dengan usaha dan keseriusan, HTR mampu menjadi penulis profesional dan menularkan ilmunya hingga lahirlah beberpa penulis terkenal seperti Asma Nadia dan Habiburahman El Shirazy.
Naskah yang ditolak penerbit mayor, dihina sebagai penulis kacangan, dan sebagainya. Dengan usaha dan keseriusan, HTR mampu menjadi penulis profesional dan menularkan ilmunya hingga lahirlah beberpa penulis terkenal seperti Asma Nadia dan Habiburahman El Shirazy.
Jika memiliki mimpi
menjadi penulis, maka mulailah untuk menulis. Targetlah diri anda sendiri untuk
menulis setiap hari walau hanya beberapa kalimat.
Memiliki buku atau file di dalam komputer adalah hal yang sangat baik untuk menuliskan ide-ide yang datang. Rutinlah untuk membuat sebuah tulisan sesuai denga apa yang anda minati. Jika anda lebih nyaman dengan menulis pengalaman pribadi, anda bisa memulai dengan membuat artikel-artikel ringan atau kisah-kisah inspiratif dari pengalaman anda sendiri atau orang lain.
Memiliki buku atau file di dalam komputer adalah hal yang sangat baik untuk menuliskan ide-ide yang datang. Rutinlah untuk membuat sebuah tulisan sesuai denga apa yang anda minati. Jika anda lebih nyaman dengan menulis pengalaman pribadi, anda bisa memulai dengan membuat artikel-artikel ringan atau kisah-kisah inspiratif dari pengalaman anda sendiri atau orang lain.
Untuk tetap memiliki
semangat menulis, mengikuti event-event kepenulisan tidak ada salahnya. Event
ini berupa lomba-lomba menulis yang sering diadakan di media sosial. Pilihlah
lomba menulis yang sesuai. Dan mulailah menulis kemudian kirimkan.
Setelah itu, jangan berhenti untuk menulis. Cari lagi berbagai lomba-lomba menulis yang lainnya. Dengan cara seperti ini, kita akan dituntut untuk tetap menulis.
Setelah itu, jangan berhenti untuk menulis. Cari lagi berbagai lomba-lomba menulis yang lainnya. Dengan cara seperti ini, kita akan dituntut untuk tetap menulis.
Selain mengikuti berbagai
lomba menulis, komunitas menulis pun menjadi penyemangat bagi anda yang ingin
menekuni dunia menulis secara teori. Dalam komunitas menulis anda akan
diajarkan teknik menulis yang baik. Salah satu komunitas menulis yang sudah
cukup mumpuni yang telah melahirkan penulis-penulis terkenal adalah Forum
Lingkar Pena (FLP). Banyak penulis kawakan yang lahir dari komunitas ini. Sebut
saja; Asma Nadia, Gol A Gong, Ali Muakhir, Habiburahman El Shirazy, Pipit
Senja, Afifah Afra, Sinta Yudisia dan masih banyak lagi. Semuanya ditempa
dengan baik sehingga kualitas mereka tidak perlu diragukan lagi. Keseriusan
dalam menimba ilmu juga menjadi faktor penting agar sukses menjadi penulis.
Komunitas menulis manapun yang anda ikuti tidak akan menjadikan anda penulis
profesional jika anda tidak serius dan all out dalam mengikutinya. Ilmu yang
diberikan dapat diaplikasikan dalam proses menulis yang sedang anda geluti.
Setelah anda rutin
menulis, beranikan diri anda untuk
naskah-naskah anda kepada penerbit. Jangan pernah merasa takut untuk
ditolak. Jika
naskah yang telah anda buat ditolak oleh penerbit yang anda tuju, bukan berarti tulisan anda jelek. Mungkin taste dari naskah anda itu tidak sesuai dengan taste penerbit. Carilah penerbit lain. Karena, ada ratusan bahkan ribuan penerbit di Indonesia. Salah satunya pasti ada yang sesuai dan mau menerima. Tinggal anda yang harus bersabar.
naskah yang telah anda buat ditolak oleh penerbit yang anda tuju, bukan berarti tulisan anda jelek. Mungkin taste dari naskah anda itu tidak sesuai dengan taste penerbit. Carilah penerbit lain. Karena, ada ratusan bahkan ribuan penerbit di Indonesia. Salah satunya pasti ada yang sesuai dan mau menerima. Tinggal anda yang harus bersabar.
Teruslah menulis dan
menulis. Penulis profesional sekalipun tidak pernah berhenti untuk menulis.
Jangan merasa bangga jika tulisan anda berhasil menembus media atau penerbit
mayor. Teruslah untuk menempa diri dan meningkatkan kualitas.
keep it up k...
BalasHapusTerimakasih dah singgah sis, salam aidil fiitri
Hapussaya juga ingin suatu hari menerbitkan buku, buku syaa sendiri, semoga kata ingin tersebut segera berubah menjadi sedang dan kemudian berubah menjadi sudah :D
BalasHapusAamiin... tetep semangat teh. Saya juga belum punya buku solo, masih antologi terus..
Hapussaya sampai saat ini belum berani untuk ikutan lomba nulis mbak yang hadiahnya wiiiiw :|
BalasHapusLoh.. kenapa? padahal dengan ikut lomba nulis, kita bisa punya pengalaman. Sekarang banyak lomba nulis bertebaran. Yang penting ikutan aja dulu, masalah menang atau nggak nya ngga usah dipikirin
HapusRutin menulis ini yang susah Mba. Dan pantang menyerah sampai berhasil diterbitkan. Aduh kayaknya masih jauh nih.
BalasHapuskan udah rutin nulis di blog.. itu udah jadi latihan. Sekarang tinggal diganti, nulisnya di Ms. Word ^__^
Hapus