Sebagai
mahluk sosial yang pasti memiliki kebutuhan, uang merupakan sumber dari
segalanya. Jika ada yang mengatakan bahwa uang bukan segalanya, ya.. anggap saja
benar. Tapi, segalanya terasa tidak ada apa-apanya jika tanpa uang. Benar atau
betul?
Namun
sebagai mahluk yang punya banyak kebutuhan, kita tidak boleh kehilangan
kendali. Maksudnya, kendali untuk menghabiskan uang yang ada. Uang yang kita
peroleh dari usaha kita bekerja, semestinya dihabiskan dengan cara-cara yang
layak.
Banyak yang
bilang perempuan lah yang paling boros soal uang. Tapi, tidak sedikit juga
perempuan yang jago menyimpan uang. Jadi, soal simpan menyimpan uang, antara
laki-laki dan perempuan saya rasa akan sama saja. Yang berbeda mungkin cara keduanya
menyimpan. Dan, yang terpenting adalah bagaimana mengelola arus masuk dan
keluar (cashflow) yang benar.
Pada 1 agustus lalu, saya mendapat undangan untuk hadir di sebuah seminar keuangan yang diadakan oleh Sun Life Financial. Sun Life sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang berpusat di Toronto, Kanada. Di Indonesia, Sun Life telah hadir hampir 25 tahun. Sun Life juga menjadi salah satu dari 100 perusahaan yang mampu bertahan ketika krisis global dan mendapat pernghargaan 100 World's Most Sustainable Global Company pada tahun 2012.
Seminar bertajuk ‘Bijak
Mengelola Keuangan’, Safir Senduk—seorang
perencana keuangan—mengatakan bahwa tidak ada yang lebih kaya antara karyawan,
seorang profesional ataupun pengusaha. Baik itu laki-laki atau perempuan. Mindset kita pada umumnya, pasti akan
menyangka bahwa pengusahalah yang paling kaya diantara ketiganya. Karena mereka
lebih memiliki financial freedom.
Namun, pernyataan itu dibantah mentah oleh Safir Senduk.
Investasi
Menurut pria
yang menjadi perencana keuangan pertama yang berbicara di Hong kong dan Amerika
ini, diantara ketiga profesi itu, yang paling kaya adalah yang paling banyak
investasinya. Jadi, jika seorang karyawan punya banyak investasi, maka dialah
yang paling kaya. Begitupun bagi profesional atau pengusaha.
Namun,
bagimana cara yang baik untuk berinvestasi? Karena, jika tidak hati-hati dan
teliti, yang ada malah rugi.
Pertama. Bagi yang tidak mau
ribet, Saham bisa menjadi pilihan. Karena, jenis investasi ini tergolong simpel
karena kita tidak perlu mengurusnya. Cukup memantau pergerakannya saja.
Kedua. Investasi lewat manajer investasi atau pihak ketiga
seperti reksadana atau unit link. Untuk reksadana, kita bisa membelinya di
asset management. Sedangkan unit link biasanya ditawarkan di
perusahaan-perusahaan asuransi. Perlu diperhatikan, sebelum membeli investasi
lewat manajer investasi ini, lihatlah dulu track
recordnya. Cari tahu bagaimana profilnya, apa saja prestasinya, dan kemana
saja dana dialirkan. Ini penting, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dana Masa Depan
Selain
investasi, uang yang kita miliki harus juga dialirkan untuk menyiapkan dana
masa depan. Dana masa depan itu diantaranya;
Biaya Pernikahan. Bagi mereka yang belum
menikah atau sedang merencanakan pernikahan, seertinya harus jeli dalam
mengatur segala keperluannya. Saran Safir, minimalkan pengeluaran. Bukan berati
irit seirit-iritnya sampai tanpa resepsi misalnya, tapi lebih pada menghilangkan
sesuatu yang tidak terlalu penting. Pre wed, yang biasanya makan biaya baiknya
ditiadakan saja. Atau bisa memanfaatkan teman yang jago photography untuk foto.
Harga teman biasaya akan lebih murah.
Melakukan
resepsi di rumah juga akan terasa nyaman daripada di gedung. Selain
kekeluargaannya akan terasa lebih hangat, biayanya juga sangat murah.
Rumah. Jika dihadapkan pada
pilihan antara membeli mobil atau rumah, maka rumahlah yang paling worth it. Ini akan jadi tabungan masa
depan yang masuk akal. Karena, nilai properti biasayanya akan terus naik tiap
tahunnya.
Biaya Pendidikan. Bagi orangtua,
menyiapkan dana pendidikan bagi anak memang patut diperjuangkan. Kenapa?
Karena, pendidikana di Indonesia masih terlalu mahal. Kalaupun ada sekolah
gratis, kita tetap harus menyiapakan seragam, buku dan keperluan sekolah
lainnya. Salah satu cara menyiapkan dana pendidikan adalah lewat asuransi
pendidikan. Biaya sekolah anak-anak akan save sampai mereka kuliah.
Atur Uang
Biasanya,
tiap bulan kita punya catatan pos-pos mana saja yang tiap bulannya harus
dialiri dana. Seperti cicilan rumah, mobil, sekolah anak, belanja bulanan,
asuransi, dan lain-lain. Jika itu semua adalah pengeluaran wajib, itu tidak bisa
di utak-atik karena memang wajib dikeluarkan.
Ada tips dari Safir Senduk soal mengatur keuangan yang mungki bermanfaat.
Pertama, kendalikan keinginan. Banyak diantara kita yang membeli
sesuatu bukan karena butuh tapi ingin. Nah.. ini yang harus direm. Tidak hanya
bagi perempuan yang hobi belanja, laki-laki pun harus bisa mengendalikan
keinginan untuk membeli sesuatu yang bukan kebutuhan.
Kedua, rasional saat membeli sesuatu. Ini masih berhubungan dengan
poin pertama. Kita sendiri yang bisa merasakan apakah barang yang akan dibeli
itu urgent dibutuhkan sehingga memang layak dibeli atau hanya sekedar keinginan
saja. Jadi, jika dirasa bukan sesuatu yang dibutuhkan, lebih baik lupakan saja
untuk membelinya.
Ketiga, prioritas
pengeluaran. Jadi, kita harus membayar hutang/cicilan terlebih dahulu
sebelum mengeluarkan dana untuk yang lain.
Keempat, asuransi untuk dana cadangan. Ini tidak kalah penting.
Misalnya asuransi kesehatan. Jadi, kita tidak perlu pusing dengan biaya
pengobatan jika kita memiliki asuransi kesehatan.
Kelima, hati-hati dengan diskon. Biasayanya, perempuan yang senang
dengan diskon. Termasuk saya. Siapa yang tidak kalap jika ada barang bagus yang
kita ketahui harga normalnya bisa ratusan ribu, tiba-tiba turun drastis hanya
puluhan ribu. Perempuan manapun pasti akan ‘pening’ dengan sale-sale macam itu.
Ternyata, menurut Safir tidak ada sale yang benar-benar sale. Artinya, barang
yang menurut kita diskon, padahal sebenarnya pihak toko masih memiliki
keuntungan yang lumayan dari harga jual tersebut. Ya.. ketipu, deh. Jadi,
jangan lantas percaya kalau ada barang diskonan.
Ternyata,
tidak sulit kan menghabiskan uang. Jika, uang yang kita miliki dihabiskan
dengan cara seperti yang saya bagikan diatas, yakinlah bahwa kita akan menjadi
orang kaya. Habiskan uang yang kita punya untuk kebutuhan masa depan. Karena,
kelak kita tidak mampu lagi bekerja (karena usia), tabungan kita itulah yang
akan terus menghidupi kebutuhan kita.
Jadi,
selamat menghabiskan uang.
Sepertinya saya harus mengelola finansial dengan lebih baik lagi, dan lagi. Soalnya, sering kebablasan kalau lagi belanja, padahal saya laki-laki >.<
BalasHapusOh iya, saya mau tanya, itu Sun Life-nya ada kantor resmi di Indonesia kah? Lokasinya di mana ya Mbak? Tengkyu..
Salam dari www.ifantastis.com - blogger wonogiri
Nah... berarti bukan perempuan aja kan yang boros >___< *ada laki-laki yang ngaku boros juga* Sun Life punya cabang di Indonesia, alamatnya di PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lantai 11, Jl Dr Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3, Kawasan Mega Kuningan - Jakarta Selatan 12950.
Hapus