Sebenarnya
saya ngga terlalu suka mengolah ikan. Biasanya, kalau beli ikan itu minta
dibersihkan sebersih-bersihnya sama mamang tukang ikannya. Amisnya yang bikin
saya ngga kuat. Apalagi saat diolah, baunya bisa menyebar kemana-mana. Jadi,
dirumah itu jarang sekali ada menu ikan.
Tapi,
melihat dan akhirnya tahu bahwa nutrisi yang terkandung pada ikan itu sangat
banyak, saya pun akhirnya mencoba untuk suka dengan ikan. Terlebih bagi
anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Sayangya
anak-anak ngga terlalu suka dengan ikan yang masih berbentuk ikan. Sebagai ibu
saya harus pintar-pintar dong. Nah, saat sedang bingung mencari olahan ikan
yang cocok buat anak-anak, bertemulah saya dengan olahan ikan yang diproduksi
oleh Kelola Mina Laut (KML) di SME Tower, Jakarta. Saat itu kebetulan saya
sedang menghadiri acara di tempat yang sama.
Di stand KML
saya banyak bertanya soal olahan ikan yang dijual KML pada petugas stand. Saya
sempat bertanya pula soal perusahaan lokal yang produknya bisa sampai di ekspor
keluar negeri. Karena, jujur ini kali pertamanya saya menjumpai brand KML ini.
Tentang
Kelola Mina Laut
Kelola Mina Laut (KML) merupakan perusahaan pengolah hasi laut yang
berdiri sejak 18 Agustus 1994. Didirikan oleh Mohammad Nadjikh yang awalnya
melihat peluang yang sangat besar akan hasil laut. Produk pertama KML adalah
teri nasi dan teri medan. Kedua jenis ikan ini sangat melimpah di wilayah tuban
dan sangat menarik perhatian. Dan, kedua produk inilah yang membawa KML sampai
ke Jepang.
Pada 1999,
KML mulai mengembangkan produk ikan selain teri seperti kerapu, kakap merah dan
gurita. Namun, produksinya masih untuk ekspor. Dan, 2001 udang pun mulai
dikembangkan dan diproduksi. Menurut Winanda Prima dari KML Food, pasar
terbesarnya masih di Amerika dan Jepang. Pantas saja, brand KML masih asing di
telinga. Karena, memang mereka lebih fokus pada ekspor.
Masih
menurut Winanda, tiap tahun KML di audit oleh semacam BPPOM dari Amerika (Food and Beverage
Administration/FDA) untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Pernah satu
kali terjadi kendala soal regulasi namun semuanya bisa diatasi dengan baik.
Dan, hingga kini proses ekspor masih terus berlanjut.
Tahun 2003,
KML mulai mengembangkan dan mengolah rajungan. Menganggapi pasar yang semakin
besar, tahun 2005 KML mulai mengolah hasil laut ke dalam bentuk olahan lain
seperti baso seafood, tempura dan lainnya. Permintaan pasar yang makin
bergairah dan variatif, 2013 KML mengolah seafood menjadi olahan kering seperti
ikan teri nasi balado, keripik ikan kalapan dan teri jengki balado.
Dan, yang
terbaru KML mengelurkan produk sayur yaitu edamame. Edamame itu kacang kedelai,
namun ini lebih familiar di Jepang dan negara luar daripada di Indonesia.
Berdayakan Nelayan Lokal
Ini yang
menjadi poin menarik bagi saya. Untuk memenuhi kebutuhan produksi, KML memberdayakan
100 ribu nelayan. Nelayan-nelayan tersebut tersebar di perairan yang kaya akan
hasil laut seperti Jawa, Lombok, Flores, Kupang, Dowo, Luwuk dan Gorontalo.
Jelas, saya jadi bangga karena nelayan-nelayan kita punya peran penting dalam
olahan KML yang sudah ‘Go International’.
Jika diakumulasi,
hasil tangkapan laut KML mencapai 2000 ton per tahunnya. Semuanya berkat
kerjasama yang baik antara KML dengan para nelayan binaan.
Tiap pulau
biasanya menghasilkan tangkapan yang berbeda-beda. Seperti; pulau Sulawesi
banyak menghasilkan gurita, Jawa terkenal dengan ikan teri. Untuk udang,
dihasilkan dari tambak di Makasar dan Gresik. Istimewanya, udang hasil tambak
50 ribu penambak udang ini telah masuk ke jaringan retail Wallmart di Amerika
Serikat. Baik menggunakan label sendiri ataupun privat. Bangganya..
Prestasi Membanggakan
21 tahun
meramaikan pasar seafood, KML telah memiliki pasar di 30 Negara. Dan pasar
terbesarnya ada di Amerika dan Jepang. Ada 2000 kontainer seafood per tahun
yang dikirim KML untuk memenuhi pasar. Semua target produksi berhasil dicapai
berkat kerjasama yang baik. Kerjasama antara ratusan ribu nelayan dan petani
tambak yang menjadi binaan KML.
Dan,
keberhasilan mengembangkan usaha perikanan, KML dianugerahi penghargaan
Indonesian Export Award 2001, Wirausahawan Terbaik 2009, Perusahaan Peduli
Pendidikan 2010, dan yang baru-baru ini Indonesian Most Creative Companies
2015.
Produk Kelola Mina Laut
Produk
unggulan KML masih di unit hasil laut karena memang basicnya adalah hasil laut.
Berbagai macam ikan yang dihasilkan seperti kerapu, kakap merah, ikan karang,
tenggiri, tuna, bandeng, nila, patin, gurita, kepiting dan udang. Semua ada
yang dijual dalam bentuk utuh atau potongan. Untuk kepiting dijual dalam bentuk
kalengan yang 100 % daging saja. Jadi, ngga ribet deh pisahin cangkangnya.
Sayangnya, untuk kepiting ini hanya dijual di luar negeri. Mungkin karena
harganya yang lumayan mahal.
Saat saya
berkunjung ke stand KML, saya sempat dibuat pusing sendiri. Karena, jumlah
produk yang sangat banyak dan pastinya enak semua. KML memiliki beberapa brand untuk hasil produksinya, diantaranya; minaku, foody, dan daitsabu.
Olahan seafood KML yang siap masak itu bermacam-macam. Ada fish cake yang menurut saya unik. Fish cake ini terbuat dari pasta ikan/surimi (campuran berbagai jenis daging ikan yang berwarna putih). Bentuknya mirip roti dan cara menyajikannya cukup digoreng saja. Rasanya itu gurih dan wangi khas ikannya terasa sekali. Ada juga Takoyaki, makanan khas Jepang dengan isian potongan cumi. Ini yang paling saya suka. Lalu ada tempura, terbuat dari surimi yang cara penyajiannya bisa digoreng atau di kukus. Ada juga bola (baso) seafood seperti bola cumi, ikan, udang, dan salmon.
Olahan seafood KML yang siap masak itu bermacam-macam. Ada fish cake yang menurut saya unik. Fish cake ini terbuat dari pasta ikan/surimi (campuran berbagai jenis daging ikan yang berwarna putih). Bentuknya mirip roti dan cara menyajikannya cukup digoreng saja. Rasanya itu gurih dan wangi khas ikannya terasa sekali. Ada juga Takoyaki, makanan khas Jepang dengan isian potongan cumi. Ini yang paling saya suka. Lalu ada tempura, terbuat dari surimi yang cara penyajiannya bisa digoreng atau di kukus. Ada juga bola (baso) seafood seperti bola cumi, ikan, udang, dan salmon.
Setelah
dibuat pusing, akhirnya saya memutuskan untuk membeli olahan seafood yang pasti
disukai anak-anak. Saya membeli baso cumi, tempura, kaki naga, scaloop, fish
cake, takoyaki, french fries dan edamame. Saya juga membeli olahan teri seperti
teri nasi balado, teri jengki balado dan keripik ikan kalapan. Semuanya cukup
untuk stok lauk satu minggu bahkan lebih.
Benar saja,
anak-anak suka dengan semua yang saya beli. Saya juga menyajikannya untuk bekal
sekolah mereka. Alhamdulillah, dengan olahan ikan dari KML ini anak-anak jadi
doyan makan ikan walau dalam bentuk yang lain. Itu bukan masalah, karena manfaat dan gizinya masih sangat tinggi.
ikan aku suka.. ikan bakar, goreng, pepes, di kuah.. smua doyan... hihihi.. setuju.. ikan bgs u pertumbuhan otak anak, ditunggu pengolahan ikannya :)
BalasHapuskebalikan, dong. Kalau anak-anak saya penggemar ikan kelas berat hehehe. Dan, saya juga paling suka masak ikan. Karena asalkan ikan segar, cukup digaramin sedikit aja udah enak banget rasanya :D
BalasHapusUsaha Takoyaki sukses dengan omset puluhan juta menggunakan Takoyaki Baker. Semoga Sukses. :)
BalasHapus