Bukan sekali dua kali saya menghadiri seminar tentang kanker serviks. Tapi, walau sudah berkali-kali datang, materi ini tetap menarik dan penting untuk dipelajari. Dengan begitu, saya akan selalu aware pada gejala penyakit mematikan ini. Seperti pada Sabtu, 12 Maret 2016 lalu, saya menghadiri seminar kanker serviks yang diadakan oleh klinik Brawijaya, FX Jakarta. Materi kanker serviks ini diberikan oleh dr. M. Haekal SPOG.
Sebagai seorang perempuan, kita memang harus mempelajari gejala dari kanker serviks. Gejala awalnya malah tidak ada sama sekali. Karena, di stadium awal memang tidak ada gejala yang timbul sehingga kita akan menganggap tidak terjadi apa-apa.
Kanker serviks atau yang biasa disebut kanker leher rahim adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini sebenarnya adalah virus yang umum dan ada lebih dari 100 tipe HPV. Dan, ada 30 tipe HPV yang menginfeksi daerah kelamin. Beberapa tipe tersebut bisa berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.
dr. M. Haekal, SPOG |
Jika seseorang terinfeksi HPV, 80% akan dibersihkan dengan sistem imun. Dan, 10-20% kemungkinan menjadi infeksi persisten (menetap). Lalu, siapa saja yang beresiko terinfeksi HPV?
- Laki-laki dan perempuan yang telah berhubungan intim
- 75% perempuan yang berhubungan intim, pernah terinfeksi HPV. Puncaknya di antara usia 18-22 tahun.
HPV yang persisten inilah yang menyebabkan kanker serviks pada perempuan. Dan tipe HPVnya adalah tipe 16 dan 18. Awalnya, tidak menunjukan gejala sama sekali sehingga banyak yang menganggap baik-baik saja. Hingga pada akhirnya menjadi parah. Apa saja gejala kanker serviks?
- Pendarahan tidak normal seperti; pendarahan sesudah melakukan hubungan intim, pendarahan abnormal (diluar waktu haid) dan pendarahan sesudah menopause.
- Kelainan pada vagina, seperti: keluarnya cairan berwarna kekuningan dan berbau.
- Sakit atau nyeri pada panggul
- Sakit atau nyeri pada kaki
Jika dirasa ada salah satu gejala diatas, saran saya segeralah ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Karena, pemeriksaan dini sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya gejala kanker serviks.
Penanganan Kanker Serviks
Penyakit kedua yang paling banyak diderita perempuan ini jika tidak ditangani segera, tentu akan menyebabkan kematian. Maka perlu tindakan pencegahan seperti; edukasi tentang kanker serviks yang lengkap dan meyeluruh, menggunakan kondom saat berhubungan intim, dan melakukan vaksinasi.
Untuk deteksi dini dan mengetahui apakah ada kanker serviks, yang bisa dilakukan adalah;
- Pap Smear. Ini adalah pemeriksaan yang mengambil contoh sel-sel leher rahim. Kemudian, dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Dengan tes ini juga kita bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker. Dengan pemerikasaan ini, kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Pap Smear ini sangat disarankan bagi semua perempuan yang sudah menikah, pernah melakukan hubungan intim, dan pernah melahirkan. Jika berusia diatas 30 tahun, maka kita disarankan untuk melakukannya 1 tahun sekali. Jika hasilnya negatif, maka lakukan pap smear 2-3 tahun sekali.
- IVA. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan cairan asam. Tes IVA dapat mendeteksi kondisi epitel leher rahim yang berpotensi untuk berubah menjadi kanker.
Jika setelah melakukan pemeriksaan, hasilnya adalah postitif maka segeralah untuk melakukan pengobatan. Tujuannya, jika baru ada di stadium awal maka bisa segera diobati. Namun, jika sudah masuk dalam staduim lanjut, maka pengobatan yang bisa dilakukan adalah kemoterapi, radioterapi, dan atau pembedahan.
Mencegah kanker serviks dengan melakukan tindakan preventif memang sangat dianjurkan. Karena kita tahu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Menjaga kebersihan bagian kewanitaan dan melakukan pemeriksaan rutin adalah tindakan preventif yang bisa kita lakukan.
Kudu mengenali penyebabnya ya Mba agar terhindar dari penyakit kanker serviks..
BalasHapusiya, harus aware ya.
Hapuskanker serviks penyakit berbahaya dan mematikan yang menyerang wanita
BalasHapuspenyakit yang paling banyak diderita wanita dan mematikan jika tidak diobati
Hapussaya udh vaksin kanker serviks tapi tetap juga harus memaintain gaya hidup sehat
BalasHapuswah, aku malah belum vaksin dan pengen.
Hapusartikel yang bermanfaat :)
BalasHapusTFS Mbak :)
makasih ya
HapusThanks for Sharing :D
BalasHapusLebih baik check dari awal ya karena gejala-gejalanya kadang enggak kita sadari huhuhu
iya, perlu dicek ke dokter juga. Biar kita tahu hasilnya seperti apa.
HapusIya selalu suka dengan bahasan ini biar lebih siap-siap menjaga kesehatan, thanks seharingnya ya
BalasHapusakupun suka dan memang harus tahu apa itu kanker serviks.
HapusBermanfaat sekali infonya. belum pernah pap smear dan Iva juga.noted deh,siapin segalanyabuat tes. makasi kak sharingnya.
BalasHapusboleh IVA dulu di puskesmas2 terdekat, kalau belum berani pap smear
HapusUdah beberapa kali diajak papsmear tapi selalu jiper duluan saya mba, gara2 denger cerita ini itu kalo sakit dan segala macem :(. Padahal mah bagus buat pencegahan ya
BalasHapusaku juga masih parno kalo mau pap smear, pengennya iva dulu.
HapusPola makan berpengaruh ngak sech ???
BalasHapusngaruh banget ka cumi, kalau pola makan ngga sehat kan efeknya ke tubuh kita juga.
HapusSering hadir dan membaca ulasan tentang ini. Tetap saja ada rasa takut. Tapi memang harus paham supaya tidak abai ya. Tks, Suci.
BalasHapusaku pun masih parno kaaa...
Hapuspola hidup harus sehat nih..
BalasHapusharus, must!
Hapus