Tips Memilih Cemilan Untuk Anak

Siapa yang anaknya suka ngemil? Pasti hampir semua anak doyan ngemil. Walau ada juga sih anak yang tidak terlalu suka makan makanan ringan. Anak-anak saya termasuk yang hobi banget ngemil. Jadi, tiap beberapa menit sekali  sering periksain kulkas. Padahal baru 10 menit dibuka, eh dibuka lagi. Kalau lagi tidak punya makanan ringan sama sekali, terkadang mereka suka protes. Dan, bundanya langsung disuruh ke minimarket buat beli cemilan. 

Memang asik ya kalau sambil santai itu sambil makan makanan yang tidak terlalu berat. Apalagi kalau makanannya itu makanan yang favorit banget. Biasanya, anak-anak ngemil saat nonton tivi atau main di dalam rumah. Pilihan cemilannya juga biasanya biskuit, wafer, kacang, atau puding. Kalau main sambil ngemil gitu, bisa betah banget deh. Tau-tau udah ludes aja dan bundanya cuma gigit jari :( 

Tapi, walaupun enak tetap aja kita harus pilih-pilih juga. Karena, ada beberapa cemilan yang mungkin tidak terlalu baik dikonsumsi oleh anak. Berikut ada tips memilih cemilan untuk anak agar acara ngemilnya tetap aman. 

1. Ingredients 

Siapa diantara buibu yang selalu perhatikan komposisi cemilan sebelum membeli? Ini yang penting kita perhatikan. Komposisi dari makanan ringan yang akan dibeli untuk anak tentu harus aman. Tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Pengawet, pewarna, perasa yang berlebihan tentu sangat tidak baik. Kita bisa searching lewat internet ketika menemukan bahan komposisi makanan yang namanya asing. 

Saya sendiri selalu melakukan langkah ini sebelum membeli snack untuk anak. Saat saya rasa komposisinya aman, pasti saya beli.

2. Kemasan

Kemasan juga jadi salah satu pertimbangan saya dalam memilih makanan ringan buat anak. Biasanya saya akan menghindari makanan yang kemasannya menggunakan sterofoam. Selain itu, perhatikan juga apakah kemasan masih tersegel atau terbungkus dengan baik atau tidak. Saya pernah menemukan kemasan biskuit yang bolong walau hanya sedikit. Tentu hal itu jadi tanda tanya, kenapa bisa bolong. Khawatir yang bikin bolong itu adalah binatang. Kan jadinya ngeri. Jadi, perhatikan dengan teliti kemasan makanannya ya. 

3. Tanggal Kadaluwarsa

Ini yang tidak kalah penting. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa yang biasanya tertera di kemasan. Minimal  6 bulan dari tanggal kadaluwarsa, makanan ringan itu bisa kita beli. Kalau tidak tertera tanggal kadaluwarsa, lebih baik tidak usah dibeli aja. Karena, daripada main tebak-tebakan mending tinggalkan dan cari yang lain. 

Makanya, saya lebih memilih membeli makanan ringan di minimarket yang lebih aman. Beruntung di dekat rumah ada beberapa minimarket yang cukup besar seperti alfamart. Stok dan pilihan makanannya pun banyak. Asiknya buat member alfamart  sering banget ada penawaran-penawaran menarik. 

4. Keamanan

Pilih makanan yang sudah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM). Karena, bisa dipastikan makanan tersebut aman dikonsumsi. Apalagi bagi yang hobi sekali beli cemilan import. Kita harus selalu aware pada keamanan makanannya. 

Selain itu, label halal juga penting bagi umat muslim. Saya sendiri mengajarkan pada anak-anak untuk beli makanan ringan hanya yang tertera label halalnya. Kalau tidak ada label halal, maka tidak boleh dibeli. 

-----

Bagaimanapun juga, ngemil itu tidak sama dengan makan berat. Makanan ringan tidak memiliki nutrisi. Bukan tidak ada sama sekali ya, walaupun ada mungkin hanya 1-3 zat saja. Porsi cemilan untuk anak itu 10 % dari total kebutuhan kalori anak, yaitu 100-200 kalori per hari. Untuk anak-anak, cemilan tidak boleh terlalu mengenyangkan. Karena, ketika ia merasa kenyang hanya dengan cemilan, ia akan sulit makan makanan utama. Jadi, berikan dalam porsi kecil saja. 

Saya sendiri memang membatasi anak-anak untuk ngemil. Terutama di jam-jam yang mendekati makan utama (makan siang atau malam). Biar tidak kekenyangan sebelum makan. Juga, supaya nutrisi buat tubuhnya tetap terjaga. 

Semoga tips memilih cemilan untuk anak ini bisa bermanfaat ya.