Jadi ibu itu ngga gampang. Selalu ada aja ngga sempurnanya. Banyak tuntutan, banyak kerjaan, banyak yang harus diurus, banyak capek, dan banyak yang berharap ibu selalu perfect. Kalau ada yang buka lowongan jadi ibu, mungkin bakal sepi peminat. Menurut saya sih, hanya perempuan berjiwa besar aja yang mau jadi ibu, seutuhnya. Seorang perempuan dengan segala kemampuan dan keikhlasan yang bersedia menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Punya 3 anak udah mengajarkan saya banyak hal . Walau dari perut yang sama, tapi ketiga anak yang saya lahirkan itu ya ngga ada yang sama. Karakter mereka beda dan itu bikin saya harus selalu putar otak dalam menghadapi ketiganya. Yang satu sensitif, yang satu kelewat aktif, yang satu posesif :)
Punya 3 anak udah mengajarkan saya banyak hal . Walau dari perut yang sama, tapi ketiga anak yang saya lahirkan itu ya ngga ada yang sama. Karakter mereka beda dan itu bikin saya harus selalu putar otak dalam menghadapi ketiganya. Yang satu sensitif, yang satu kelewat aktif, yang satu posesif :)
Ibu harus siap capek dengan segala urusan rumah. Harus siap merasakan sakit saat melahirkan. Harus siap dan berbesar hati mengahadapi anak-anak yang berbeda karakter. Harus sigap saat ada sesuatu yang ngga beres. Dan masih banyak lagi urusan-urusan yang hanya bisa dibereskan oleh tangan seorang ibu. Bukan nakut-nakutin yang belum jadi ibu, tapi it's real. Emang ngga mudah jadi ibu. Tapi bukan berarti kita ngga bisa berusaha. Kita bisa belajar dari mereka yang duluan jadi ibu.
Ibu itu harus punya hati seluas samudera. Dan mereka yang sanggup menjadi ibu, mereka lah orang-orang terpilih. Bukan cuma sekadar kita bisa melahirkan seorang bayi lucu, then kita langsung jadi ibu. Karena itu sebenarnya baru gerbang aja untuk jadi ibu. Setelah melahirkan, ada banyak tugas yang menanti. Ada bayi yang setiap hari harus diurus. Ada bayi yang harus kita pahami maksud dari tangisannya. Bayi yang selalu menyita waktu istirahat kita dan membuat kita kurang tidur. Lelah? manusiawi.
Durasi interaksi yang cukup sering, membuat ibu dan bayi punya bonding yang kuat. Biasanya lebih kuat dari pada bonding dengan ayah. Karena ya memang interaksi dengan ayah sangat terbatas. Namun, bukan berarti ayah ngga punya peran dalam tumbuh kembang anaknya. Ayah tetap harus berusaha agar lebih dekat dengan anak. Jangan sibuk kerja melulu, sampai ngga bisa main sama anak.
Sentuhan Ajaib Ibu
Ngga ada yang bisa menyanggah kalau sentuhan ibu adalah sentuhan yang paling nyaman dan tulus. Saat kita kecil dulu, pasti seneng banget ya kalau ibu mengusap-usap punggung kita sebelum tidur. Atau mengusap rambut kita saat mau berangkat sekolah. Sentuhan ibu jadi sentuhan paling ampun buat menghilangkan lelah.
Ketiga anak saya paling suka kalau diusap-usap. Bahkan yang paling besar sekalipun masih suka dimanja. Kalau udah ngumpul, kadang suka bingung siapa duluan yang mau dipeluk dan diusap-usap. Ngga jarang, mereka bertiga jadinya berantem karena rebutan -____- Dan saya jadinya pusing.
Sentuhan ibu itu bagai obat. Penawar paling ampuh yang bisa menyembuhkan. Namun, ngga semua bayi yang terlahir bisa dapat sentuhan ajaib sang ibu. Kalau lihat fenomena bayi baru lahir yang lantas disia-siakan oleh ibunnya, duh Ya Allah sedihnya. Saya selalu nangis kalau lihat bayi yang masih merah, tapi tiba-tiba ditemukan tak bernyawa atau tergeletak kedinginan di tong sampah atau pinggir jalan. Tega banget yang melakukan itu.
Belum lagi nasib bayi-bayi yang kurang terawat karena minimnya pengetahuan sang ibu. Buibu tahu Fase Neonatal? Fase ini adalah 28 hari pertama setelah bayi dilahirkan. Fase paling krusial dalam kehidupan seorang bayi. Karena, pada fase neonatal ini, tubuh bayi itu sedang mengalami perkembangan dan mengalami perubahan lingkungan secara drastis. Sehingga tubuh bayi menjadi sangat rentan.
Menurut data WHO tahun 2015, setidaknya ada sekitar 70.000 bayi yang kehilangan nyawanya sebelum menginjak usia 28 hari. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap perawatan kulit, sehingga terjadi sepsis pada kulit bayi.
Ada data lagi yang menyebutkan, kali ini data dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC) bahwa setidaknya ada 1 juta kasus sepsis tiap tahunnya. Dan di Indonesia sendiri ada ribuan kasus kematian bayi yang disebabkan oleh sepsis melalui kulit. Fenomena menakutkan bagi para ibu. Makanya, sebagai ibu kita perlu banget punya ilmu dalam merawat bayi.
Merawat Lewat Sentuhan
Kematian bayi di fase neonatal yang disebabkan oleh sepsis, bisa dicegah dengan cara memberikan perawatan kulit yang benar. Menurut Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A (K), selama masa neonatal, kulit bayi itu sangat sensitif. Maka dari itu diperlukan perawatan kulit yang tepat dan efektif bagi bayi di masa neonatalnya. Kandungan emollient yang digunakan dalam perawatan kulit bayi, bisa mencegah terjadinya kulit kering atau TEWL (Transepidermal Water Loss).
Dr. Bernie menambahkan kalau sentuhan ibu selama masa neonatal itu sangat penting. Karena, selain dapat memperlancar peredaran darah, juga dapat meningkatkan imunitasnya. Sehingga bayi jadi lebih sehat, tumbuh lebih dan hidup lebih panjang.
Dulu, ketika anak-anak masih jadi bayi lucu yang menggemaskan, tiap pagi saya rutin memijat mereka. Berbekal ilmu dari ikutan kelas ibu hamil, saya bisa membuat si bayi merem melek karena keasikan dipijit. Pijat bayi kan ngga pakai tenaga ekstra kuat, cukup pijatan ringan aja. Biasanya saya pijat bayi sebelum mandi. Jadi setelah mandi, kasih ASI terus tidur deh. Lalu saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.
Saya percaya kalau sentuhan rutin yang kita berikan pada bayi, bisa berdampak bagi tumbuh kembangnya. Namun, ngga semua ibu paham pentingnya sentuhan dan pijatan pada bayi. Nah, melihat kondisi tersebut Johnson's Baby mengadakan kampanye 'Johnson's Baby Sentuhan Penuh Harapan'. Tujuannya adalah menyebarluaskan pentingnya sentuhan ibu terhadap bayi melalui pijatan dan sentuhan saat mandi dan memijat bayi, terutama selama masa neonatal.
Johnson's Baby mengajak para ibu untuk berbagi dan menyebarluaskan awareness tentang sentuhan penuh harapan. Ada 2 cara yang bisa ibu lakukan; yang pertama menyebarluaskan betapa pentingnya sentuhan dan pijatan ibu pada bayi melalui sosial media. Yang kedua, ikut berpartisipasi dalam program 'Sentuhan Penuh Harapan' dengan cara membeli produk Johnson's Baby apa saja senilai Rp. 25.000,- di gerai Alfamart. Dari pembelian yang kita lakukan, akan disumbangkan Rp. 500,- untuk Save The Children. Mudah, kan :)
Bersyukur ya kalau kita masih diberi kemampuan untuk bisa merawat bayi-bayi kita. Mereka, para ibu di luar sana, yang tidak beruntung bisa kita bantu dengan terus menyebarluaskan informasi-informasi seputar merawat bayi. Jika ada rezeki, ngga ada salahnya juga kalau kita bantu secara materi. Sehingga, akan banyak ibu yang terbantu dalam merawat bayinya terutama untuk melewati fase neonatal yang rentan. Dengan begitu, makin banyak juga bayi-bayi yang terselamatkan dari ancaman kematian.
Durasi interaksi yang cukup sering, membuat ibu dan bayi punya bonding yang kuat. Biasanya lebih kuat dari pada bonding dengan ayah. Karena ya memang interaksi dengan ayah sangat terbatas. Namun, bukan berarti ayah ngga punya peran dalam tumbuh kembang anaknya. Ayah tetap harus berusaha agar lebih dekat dengan anak. Jangan sibuk kerja melulu, sampai ngga bisa main sama anak.
Sentuhan Ajaib Ibu
Ngga ada yang bisa menyanggah kalau sentuhan ibu adalah sentuhan yang paling nyaman dan tulus. Saat kita kecil dulu, pasti seneng banget ya kalau ibu mengusap-usap punggung kita sebelum tidur. Atau mengusap rambut kita saat mau berangkat sekolah. Sentuhan ibu jadi sentuhan paling ampun buat menghilangkan lelah.
Ketiga anak saya paling suka kalau diusap-usap. Bahkan yang paling besar sekalipun masih suka dimanja. Kalau udah ngumpul, kadang suka bingung siapa duluan yang mau dipeluk dan diusap-usap. Ngga jarang, mereka bertiga jadinya berantem karena rebutan -____- Dan saya jadinya pusing.
The Tazakka, Penghilang Capek |
Belum lagi nasib bayi-bayi yang kurang terawat karena minimnya pengetahuan sang ibu. Buibu tahu Fase Neonatal? Fase ini adalah 28 hari pertama setelah bayi dilahirkan. Fase paling krusial dalam kehidupan seorang bayi. Karena, pada fase neonatal ini, tubuh bayi itu sedang mengalami perkembangan dan mengalami perubahan lingkungan secara drastis. Sehingga tubuh bayi menjadi sangat rentan.
Menurut data WHO tahun 2015, setidaknya ada sekitar 70.000 bayi yang kehilangan nyawanya sebelum menginjak usia 28 hari. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap perawatan kulit, sehingga terjadi sepsis pada kulit bayi.
Ada data lagi yang menyebutkan, kali ini data dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC) bahwa setidaknya ada 1 juta kasus sepsis tiap tahunnya. Dan di Indonesia sendiri ada ribuan kasus kematian bayi yang disebabkan oleh sepsis melalui kulit. Fenomena menakutkan bagi para ibu. Makanya, sebagai ibu kita perlu banget punya ilmu dalam merawat bayi.
Merawat Lewat Sentuhan
Kematian bayi di fase neonatal yang disebabkan oleh sepsis, bisa dicegah dengan cara memberikan perawatan kulit yang benar. Menurut Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A (K), selama masa neonatal, kulit bayi itu sangat sensitif. Maka dari itu diperlukan perawatan kulit yang tepat dan efektif bagi bayi di masa neonatalnya. Kandungan emollient yang digunakan dalam perawatan kulit bayi, bisa mencegah terjadinya kulit kering atau TEWL (Transepidermal Water Loss).
Dr. Bernie menambahkan kalau sentuhan ibu selama masa neonatal itu sangat penting. Karena, selain dapat memperlancar peredaran darah, juga dapat meningkatkan imunitasnya. Sehingga bayi jadi lebih sehat, tumbuh lebih dan hidup lebih panjang.
Dulu, ketika anak-anak masih jadi bayi lucu yang menggemaskan, tiap pagi saya rutin memijat mereka. Berbekal ilmu dari ikutan kelas ibu hamil, saya bisa membuat si bayi merem melek karena keasikan dipijit. Pijat bayi kan ngga pakai tenaga ekstra kuat, cukup pijatan ringan aja. Biasanya saya pijat bayi sebelum mandi. Jadi setelah mandi, kasih ASI terus tidur deh. Lalu saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.
Saya percaya kalau sentuhan rutin yang kita berikan pada bayi, bisa berdampak bagi tumbuh kembangnya. Namun, ngga semua ibu paham pentingnya sentuhan dan pijatan pada bayi. Nah, melihat kondisi tersebut Johnson's Baby mengadakan kampanye 'Johnson's Baby Sentuhan Penuh Harapan'. Tujuannya adalah menyebarluaskan pentingnya sentuhan ibu terhadap bayi melalui pijatan dan sentuhan saat mandi dan memijat bayi, terutama selama masa neonatal.
Johnson's Baby mengajak para ibu untuk berbagi dan menyebarluaskan awareness tentang sentuhan penuh harapan. Ada 2 cara yang bisa ibu lakukan; yang pertama menyebarluaskan betapa pentingnya sentuhan dan pijatan ibu pada bayi melalui sosial media. Yang kedua, ikut berpartisipasi dalam program 'Sentuhan Penuh Harapan' dengan cara membeli produk Johnson's Baby apa saja senilai Rp. 25.000,- di gerai Alfamart. Dari pembelian yang kita lakukan, akan disumbangkan Rp. 500,- untuk Save The Children. Mudah, kan :)
Bersyukur ya kalau kita masih diberi kemampuan untuk bisa merawat bayi-bayi kita. Mereka, para ibu di luar sana, yang tidak beruntung bisa kita bantu dengan terus menyebarluaskan informasi-informasi seputar merawat bayi. Jika ada rezeki, ngga ada salahnya juga kalau kita bantu secara materi. Sehingga, akan banyak ibu yang terbantu dalam merawat bayinya terutama untuk melewati fase neonatal yang rentan. Dengan begitu, makin banyak juga bayi-bayi yang terselamatkan dari ancaman kematian.
Untuk informasi lebih lanjut seputar kampanye 'Sentuhan Penuh Harapan', sila cek akun resmi dari Johnson's Baby
Instagram @johnsonsbaby_id
Twitter @JohnsonsBaby_ID
Facebook Johnson's Baby Indonesia
Facebook Johnson's Baby Indonesia
Aku seneng banget lho kalau pas punya bayi terus ngurut2 gitu
BalasHapusSeru banget ya mba pijit bayi :)
Hapussetuhan ajaib ini hanya bisa dirasakan ayah sewaktu libur aja.. tapi klo udah lengket sama emaknya pasti gak mau dimandiin ayahnya
BalasHapusAnak perempuanku malah deket banget sama abinya. Nempel bangett
HapusAku tuh suka keingetan pas anak-anak masih bayi, moment itu sangat berharga. Sentuhan ibu memang ajaib ya.
BalasHapusIya, sentuhan yang bikin nyaman
HapusBaby saya baru 2 minggu teh. Karena pengalaman pertama jadi ibu, jadi banyak dibantu sama mamah mulai dari mandiin, mijit, dll. Seringnya kalau nangis dipegang ibunya tetep nangis, pas dipegang neneknya baru diem. Jadi kadang suka khawatir dia lebih deket sama neneknya. Hehe..
BalasHapusAnak pertama emang gitu ya rata-rata. Kita juga masih agak nger karena pengalaman pertama.
HapusThanks for sharing amazing information !!!!!!
BalasHapusPlease keep up sharing.
A very helpful article.
BalasHapus