Setelah bayi lahir, yang pertama dilakukan oleh dokter atau mungkin bidan adalah memotong ari-ari termasuk didalamnya adalah tali pusat. Tali yang menjadi jalan makan si bayi ketika masih berada dalam perut ibu. Setelah dilahirkan, bayi ngga akan lagi makan lewat 'tali' itu. Karena sumber makanannya adalah ASI yang bisa dia dapatkan langsung dari ibunya.
Bicara soal tali pusat, biasanya bayi yang habis dilahirkan itu ari-ari (plasenta) nya akan dimasukan ke dalam kendi. Setelah itu dikubur di area rumah atau di tempat lain. Mungkin ada juga yang menyerahkannya ke rumah sakit karena ngga mau ribet. Tradisi mengubur ari-ari mungkin masih berlaku hingga saat ini. Dan itulah yang saya lakukan pada plasenta ketiga anak saya. Saat itu saya cuma nurut apa kata orangtua aja.
Sekarang ada tren, membiarkan atau menunda memotong plasenta termasuk tali pusat hingga saatnya puput sendiri. Istilah itu dikenal dengan Lotus Birth. Entah pendapat mana yang benar. Karena ada yang bilang plasenta harus segera dipotong, tapi ada yang bilang sebaliknya. Lotus Birth banyak dilakukan saat ini, termasuk selebritis. Tapi ngga buat saya, karena tiga anak saya, plasentanya langsung dipotong dan dimasukan ke kendi.
Tentang Sel Punca
Setelah tahu apa itu tali pusat, sekarang kenal lebih jauh dengan sel punca yuk. Karena keduanya berhubungan dan ada yang perlu kita ketahui soal sel punca ini. Sel punca ini adalah sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda, di dalam tubuh (wikipedia). Sel punca ini terdapat pada darah tali pusat bayi yang baru dilahirkan. Darah tali pusat atau yang disebut juga dengan darah plasenta, adalah darah yang tertinggal dalam tali pusat dan plasenta, sesaat setelah bayi dilahirkan dan tali pusat dipotong.
Menurut penelitian, darah tali pusat adalah sumber yang kaya akan Haematopoeitic Stem Cell (HSCs). Sel tersebut punya peran dalam membentuk darah dan sitem kekebalan tubuh. Soal darah tali pusat ini, saya dapat kesempatan tahu lebih banyak saat menghadiri acara bersama Cordlife pada 15 November 2017 yang lalu. Dapat banyak banget informasi soal sel punca dan itu sangat bermanfaat. Lebih manfaat lagi kalau saya share juga di sini yes.
Manfaat Menyimpan Darah Tali Pusat
Acara yang mengambil tema AWESOME (Awereness for Some People) ini pas banget sama peringatan World Cord Blood Day yang jatuh pada tanggal 15 November 2017. Tema yang diambil tujuannya untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menyimpan darah tali pusat. Ada dr. Ardiansjah Dara yang jadi narasumber dan memberikan banyak pengetahuan baru soal darah tali pusat. Buat awam kaya saya, memang penting banget buat tahu. Apalagi kan, tentang penyimpanan darah tali pusat ini belum terlalu familiar di Indonesia.
Di Indonesia, menyimpan darah tali pusat itu masih jadi sesuatu yang baru. Padahal sebenarnya, sejak tahun 1988 sel punca darah tali pusat sudah digunakan sebagai obat untuk sejumlah penyakit. Menurut penelitian, darah tali pusat yang disimpan itu bisa untuk mengobati sekitar 85 penyakit termasuk leukemia, limfoma, dan talasemia.
Salah satu penyakit yang dapat diterapi dengan sel punca adalah Leukemia. Penyakit kanker pada jaringan pembentuk darah, yaitu sumsum tulang, yang seringkali melibatkan sel darah putih. Di Indonesia adalah 11.000 kasus kanker anak setiap tahun dan 1/3 nya adalah leukemia. Data dari RS. Dharmais, selama tahun 2010-2013, Leukemia menjadi penyakit dengan jumlah kematian terbanyak.
Bagaimana Darah Tali Pusat Diambil?
Dr. Dara menjelaskan kalau proses pengambilan darah tali pusat itu dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan. Dokter akan melakukan klem pada tali pusat. Prosesnya cepat, aman dan ngga menimbulkan rasa sakit, baik bagi ibu ataupun bayi. Dokter akan membersihkan bagian tali pusat untuk mencegah kontaminasi. Setelah itu, dokter akan mengambil darah tali pusat.
Jumlah darah tali pusat itu berbeda antara bayi satu dengan yang lain. Umumnya, untuk bayi asia, darah tali pusat yang diambil sekitar 60-75 ml. Dokter atau bidan yang membantu disarankan mengambil darah tali pusat sebanyaknya, namun tetap memerhatikan kondisi ibu dan bayi.
Selain darah tali pusat, membran tali pusat juga akan diambil. Prosesnya setelah darah tali pusat diambil, tali pusatnya dipotong sepanjang 10 cm. Tali pusat dibersihkan di Laboratorium Bank Penyimpanan Darah dan Membran Tali Pusat, lalu dipotong-potong dan disimpan di dalam tabung sebelum proses kriopreservasi (dimasukkan ke dalam tangki dengan suhu -196 derajat celcius, nitrogen cair digunakan untuk mempertahankan suhu di dalam tangki).
Penyimpanan membran tali pusat dalam bentuk aslinya, memungkinkan orangtua untuk dapat melakukan ekspansi. Sesuai dengan kebutuhan pada saatnya nanti akan digunakan untuk transplantasi.
Bank Penyimpanan Darah Tali Pusat
Darah tali pusat, termasuk membran tali pusat yang sudah dibersihkan disimpan di tempat penyimpanan yang aman. Cordlife adalah Bank Penyimpanan Darah Tali Pusat yang sudah berpengalaman selama 16 tahun. Memulai perjalanannya sejak tahun 2001 sebagai Bank Darah Tali Pusat pertama di Singapura. Cordlife juga menjadi yang pertama menggunakan cryobag terpisah dengan dua kompartemen.
Ketika memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat anak, ada yang harus serius kita pertimbangkan dalam memilih bank penyimpanannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Dr. Meriana Virtin, Medical Advisor PT Cordlife Persada yang hadir juga sebagai narasumber mengatakan, Cordlife adalah bank darah tali pusat pertama yang menggunakan mesin Sepax. Mesin ini memiliki teknologi pemrosesan yang otomatis dimana mampu menghasilkan hingga 99% sel berinti. Sel punca diproses secara aman, steril, dan otomatis. Proses ini dilakukan di laboratorium Cordlife yang sudah punya izin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jadi, ngga perlu khawatir soal legalitasnya ya.
Berapa lama sel punca dapat disimpan? Jika merujuk pada penelitian, darah tali pusat bisa disimpan paling lama sekitar 23,5 tahun dan masih dalam keadaan baik. Cordlife memiliiki tangki penyimpanan kriogenik dengan teknologi MVE Anti-contamination Vapour-phase Liquid Nitrogen Storage System. Tanki penyimpanan dilapisi ruang kedap udara dan didesain untuk menjaga suhu cryogenic yang optimum, yaitu dibawah -150C untuk penyimpanan lama.
Sistem penyimpanan fase uap yang digunakan Cordlife berasal dari nitrogen cair yang anti pencemaran. Tujuannya adalah untuk cryopreservasi sel punca dalam waktu lama.
Kenapa Cordlife? Selain karena selalu memberikan yang terbaik, Cordlife memiliki alasan untuk dipilih sebagai bank penyimanan darah tali pusat bayi kita.
Tertarik untuk memberikan investasi pada anak berupa sel punca? Pihak Cordlife dengan sangat senang hati akan kasih informasi bagaiaman prosedurnya. Sila hubungi aja call centrenya atau akun media sosial di bawah yaa.
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus (janin). Fungsi dari tali pusat adalah menjaga viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin. Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutan oksigen, nutrisi, dan faktor pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat. Tali pusat tersusun dari 90% air dan terhubung dengan cakram intervertebral, serta kartilago tulang rawan sendi.
Sekarang ada tren, membiarkan atau menunda memotong plasenta termasuk tali pusat hingga saatnya puput sendiri. Istilah itu dikenal dengan Lotus Birth. Entah pendapat mana yang benar. Karena ada yang bilang plasenta harus segera dipotong, tapi ada yang bilang sebaliknya. Lotus Birth banyak dilakukan saat ini, termasuk selebritis. Tapi ngga buat saya, karena tiga anak saya, plasentanya langsung dipotong dan dimasukan ke kendi.
Tentang Sel Punca
Darah Tali Pusat (sumber : prostem.co.id) |
Menurut penelitian, darah tali pusat adalah sumber yang kaya akan Haematopoeitic Stem Cell (HSCs). Sel tersebut punya peran dalam membentuk darah dan sitem kekebalan tubuh. Soal darah tali pusat ini, saya dapat kesempatan tahu lebih banyak saat menghadiri acara bersama Cordlife pada 15 November 2017 yang lalu. Dapat banyak banget informasi soal sel punca dan itu sangat bermanfaat. Lebih manfaat lagi kalau saya share juga di sini yes.
Manfaat Menyimpan Darah Tali Pusat
Acara yang mengambil tema AWESOME (Awereness for Some People) ini pas banget sama peringatan World Cord Blood Day yang jatuh pada tanggal 15 November 2017. Tema yang diambil tujuannya untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menyimpan darah tali pusat. Ada dr. Ardiansjah Dara yang jadi narasumber dan memberikan banyak pengetahuan baru soal darah tali pusat. Buat awam kaya saya, memang penting banget buat tahu. Apalagi kan, tentang penyimpanan darah tali pusat ini belum terlalu familiar di Indonesia.
Di Indonesia, menyimpan darah tali pusat itu masih jadi sesuatu yang baru. Padahal sebenarnya, sejak tahun 1988 sel punca darah tali pusat sudah digunakan sebagai obat untuk sejumlah penyakit. Menurut penelitian, darah tali pusat yang disimpan itu bisa untuk mengobati sekitar 85 penyakit termasuk leukemia, limfoma, dan talasemia.
Salah satu penyakit yang dapat diterapi dengan sel punca adalah Leukemia. Penyakit kanker pada jaringan pembentuk darah, yaitu sumsum tulang, yang seringkali melibatkan sel darah putih. Di Indonesia adalah 11.000 kasus kanker anak setiap tahun dan 1/3 nya adalah leukemia. Data dari RS. Dharmais, selama tahun 2010-2013, Leukemia menjadi penyakit dengan jumlah kematian terbanyak.
Leukemia bisa diterapi dengan transplantasi sel punca. Sebelum ditransplantasi, biasanya pasien akan menerima kemoterapi atau radioterapi buat mematikan sel-sel kanker. Transplantasi dilakukan intravena seperti proses transfusi darah. Setelah sel punca masuk dalam aliran darah, sel punca akan bergerak menuju sumsum tulang dan mulai membentuk sel darah baru yang dikenal dengan engraftment.
Dr. Dara menjelaskan kalau proses pengambilan darah tali pusat itu dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan. Dokter akan melakukan klem pada tali pusat. Prosesnya cepat, aman dan ngga menimbulkan rasa sakit, baik bagi ibu ataupun bayi. Dokter akan membersihkan bagian tali pusat untuk mencegah kontaminasi. Setelah itu, dokter akan mengambil darah tali pusat.
Jumlah darah tali pusat itu berbeda antara bayi satu dengan yang lain. Umumnya, untuk bayi asia, darah tali pusat yang diambil sekitar 60-75 ml. Dokter atau bidan yang membantu disarankan mengambil darah tali pusat sebanyaknya, namun tetap memerhatikan kondisi ibu dan bayi.
Selain darah tali pusat, membran tali pusat juga akan diambil. Prosesnya setelah darah tali pusat diambil, tali pusatnya dipotong sepanjang 10 cm. Tali pusat dibersihkan di Laboratorium Bank Penyimpanan Darah dan Membran Tali Pusat, lalu dipotong-potong dan disimpan di dalam tabung sebelum proses kriopreservasi (dimasukkan ke dalam tangki dengan suhu -196 derajat celcius, nitrogen cair digunakan untuk mempertahankan suhu di dalam tangki).
Penyimpanan membran tali pusat dalam bentuk aslinya, memungkinkan orangtua untuk dapat melakukan ekspansi. Sesuai dengan kebutuhan pada saatnya nanti akan digunakan untuk transplantasi.
Bank Penyimpanan Darah Tali Pusat
Darah tali pusat, termasuk membran tali pusat yang sudah dibersihkan disimpan di tempat penyimpanan yang aman. Cordlife adalah Bank Penyimpanan Darah Tali Pusat yang sudah berpengalaman selama 16 tahun. Memulai perjalanannya sejak tahun 2001 sebagai Bank Darah Tali Pusat pertama di Singapura. Cordlife juga menjadi yang pertama menggunakan cryobag terpisah dengan dua kompartemen.
Ketika memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat anak, ada yang harus serius kita pertimbangkan dalam memilih bank penyimpanannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Harus memiliki laboratorium yang terakreditasi atau memiliki izin
- Punya riwayat dalam pelepasan unit darah tali pusat untuk transplantasi
- Memiliki sistem layanan kurir untuk pengambilan darah tali pusat yang telah dikumpulkan
- Punya sejarah yang baik
(ki-ka) Dr. Meriana Virtin, Dr. Ardiansjah Dara, Fanny Novia (sumber : @cordlife) |
Dr. Meriana Virtin, Medical Advisor PT Cordlife Persada yang hadir juga sebagai narasumber mengatakan, Cordlife adalah bank darah tali pusat pertama yang menggunakan mesin Sepax. Mesin ini memiliki teknologi pemrosesan yang otomatis dimana mampu menghasilkan hingga 99% sel berinti. Sel punca diproses secara aman, steril, dan otomatis. Proses ini dilakukan di laboratorium Cordlife yang sudah punya izin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jadi, ngga perlu khawatir soal legalitasnya ya.
Berapa lama sel punca dapat disimpan? Jika merujuk pada penelitian, darah tali pusat bisa disimpan paling lama sekitar 23,5 tahun dan masih dalam keadaan baik. Cordlife memiliiki tangki penyimpanan kriogenik dengan teknologi MVE Anti-contamination Vapour-phase Liquid Nitrogen Storage System. Tanki penyimpanan dilapisi ruang kedap udara dan didesain untuk menjaga suhu cryogenic yang optimum, yaitu dibawah -150C untuk penyimpanan lama.
Sistem penyimpanan fase uap yang digunakan Cordlife berasal dari nitrogen cair yang anti pencemaran. Tujuannya adalah untuk cryopreservasi sel punca dalam waktu lama.
Kenapa Cordlife? Selain karena selalu memberikan yang terbaik, Cordlife memiliki alasan untuk dipilih sebagai bank penyimanan darah tali pusat bayi kita.
- Cordlife terdaftar sebagai perusahaan publik dengan kredibilitas transparan
- Memiliki kualitas yang dapat dipercaya
- Berpengalaman selama 16 tahun dan memiliki jaringan yang luas. Selain Indonesia, Cordlife ada di Singapura, Hongkong, India, Filipina
- Kombinasi terbaik dalam menyimpan darah tali pusat
- Memiliki catatan pemakaian terbanyak. Sudah 250 keluarga yang memakai darah tali pusat untuk terapi
- Jaminan perlindungan ganda. Cordlife memiliki Quality Guarantee untuk penggantian darah tali pusat atau kompensasi hingga SGD 50.000
Tertarik untuk memberikan investasi pada anak berupa sel punca? Pihak Cordlife dengan sangat senang hati akan kasih informasi bagaiaman prosedurnya. Sila hubungi aja call centrenya atau akun media sosial di bawah yaa.
Anak kita, harta kita. Mereka ngga ternilai dengan rupiah berapapun banyaknya. Melihat mereka tumbuh sehat pastinya jadi impian semua orangtua. Tumbuh dan berkembang dengan sehat, pastinya baik buat masa depan mereka nantinya. Soal kesehatan anak, kita sebagai orangtua ngga boleh main-main. Kalau mampu memberikan yang terbaik, lakukan.
Cordlife - One Chance, One Choice
Jadi ingat tali pusar dulu itu dipendam ya karena dianggap bagian dari saudara si bayi. Berkat teknologi saat ini jadi tahu ada manfaat lebih dari tali pusar dan sel punca
BalasHapusAku baru tau ada bank penyimapanan tali pusat ini. Thank ya infonya
BalasHapusTali pusar sejuta manfaat ya buat banyak penyakit :)
BalasHapusUdah baca beberapa tulisan dengan pembahasan yang sama tentang sel punca ini. Jadi bekal informasi kalau nanti melahirkan. Pilihannya bukan lagi dikubur kayak kebiasaan lama, tapi disimpan di tempat yang aman dan berguna kelak buat si anak itu sendiri.
BalasHapusSekarang aku jadi tau manfaat dari sel darah tali pusat ini..
BalasHapuswah thanks ya buat infonya, jadi tau soal tali pusar
BalasHapusJaman krucils lahir dulu kayanya blm banyak yg tau masalah bank penyimpanan ini ya. Atau aku ya yg gak tau. Jdnya dulu ya cuma dikubur aja.
BalasHapusAku baru tau soal metode Lotus Birth itu..
BalasHapusTernyata ada toh ya yg menunda pemotongan plasenta
Anak-anakku juga dikubur ari-arinya, karena tradisi dari orang tua begitu juga. Jadi sekarang darah tali pusatnya bisa disimpan dan dijadikan terapi pengobatan penyakit krusial gitu ya. Memang hebat euyy penemuan ini.
BalasHapusSaya membayangkan tempat penyimpanan darah tali pusat di Cordlife, seperti apa ya? Apalagi jika baru akan digunakan misalnya di atas 10 tahun atau 20 tahun kemudian. Terus rumah sakit apa saja yang sudah bekerja sama karena pastinya tim Cordlife harus ambil darah tali pusat. Terima kasih, mbak.
BalasHapusKalo inget tali pusar, inget saudara tak tampak mata. yang waktu lahir ditanem terus dikasih lampu
BalasHapusAku beberapa kali baca soal ini, terus yang jadi concern adalah biaya penyimpanannya yang mayan tinggi. Semoga next bisa lebih terjangkau ya.
BalasHapusTemenku beberapa waktu lalu memang nyimpen tali pusat anaknya, tapi ternyata lumayan mahal ya.
BalasHapus