Investasi Yang Paling Cocok Bagi Generasi Milenial

Investasi yang cocok bagi generasi milenial. Apa yang ada di dalam pikiran kalau saya sebut 'generasi milenial' ? Generasi yang nunduk melulu, generasi yang katanya jaman now, generasi yang mainannya gadget mulu? Hm, ada benarnya juga sih. Karena kalau kita lihat, generasi sekarang ini kayanya ngga bisa hidup tanpa gadget. Lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan gadget, lebih baik ketinggalan pacar daripada ketinggalan hape #ehh.

Generasi milenial itu mereka yang lahir di atas tahun 1980an hingga 1997. Wow, berarti saya masih masuk generasi milenial juga nihh *itung umur*. Kenapa disebut generasi milenial? kalau menurut sosiolog Karl Mannheim, disebut generasi milenial karena satu-satunya generasi yang pernah melewati milenium kedua. Teori Karl ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1923. Bahkan jauh sebelum generasi milenial ini ada ya. 

Tapi, generasi milenial ini yang punya peran penting dalam pertumbuhan ekonomi saat ini. Coba deh lihat fenomena teknologi digital saat ini. Dulu, ngga kebayang kan kalau kita bisa pesen ojek online cuma pakai hape. Zaman dulu kalau mau naik ojek harus nyari di pangkalan ojek, belum lagi si kang ojek yang ngasih harga suka-suka.  Sekarang, kalau perlu mobil, pengen makan, atau kirim barang sekalipun tinggal buka aplikasi aja. So easy dan hemat waktu. Dan siapa yang menciptakan aplikasi transportasi online itu? Nadiem Makarim si owner Gojek dan Anthony Tan yang punya Grab, dua-duanya adalah generasi milenial.

Generasi milenilal Indonesia itu kreatif banget. Lupakan mereka yang kerjaanya kurang berfaedah macam penuh-penuhin instagram sama foto selfie. Sekarang mari fokus sama generasi milenial yang kreatif tidak terkira. Pendiri-pendiri start up itu hampir semuanya generasi milenial loh. Di usia yang masih terbilang muda, para CEO start up itu pasti sudah punya 'harta' yang jauh diatas rata-rata. Dengan penghasilan yang terbilang besar, rasanya wajar ya kalau mereka punya banyak investasi.

Nah, masuk ke masalah investasi nih. Sekarang banyak ya model investasi yang bisa dipilih. Mulai dari yang  berbentuk uang, tanah, dan yang berupa bangunan atau properti. Tapi, buat generasi milenial yang mungkin masih merintis atau sedang nabung dari gaji bulanan, ada loh investasi yang rasanya cocok. Properti rasanya jadi salah satu investasi yang cocok buat generasi milenial. Apalagi yang sudah punya gaji sendiri atau punya bisnis rintisan. Properti ini investasi yang menurut saya ngga ada matinya. Yang penting sih, kita harus jeli dan cerdas pilih lokasi.

Ngomongin soal investasi, kemarin (5/02) saya datang ke acara talkshow 'Tren Investasi Generasi Muda' dan Blogger Gathering bareng LRT City yang membahas soal investasi. Bukan sembarang investasi, karena investasi yang jadi bahan pembicaraan ini adalah invetasi yang paling pas buat generasi milenial. Kenapa generasi milenial yang jadi targetnya? Karena banyak yang menilai, kalau generasi ini lebih suka menghabiskan uang mereka untuk hal-hal lain seperti traveling daripada untuk investasi.

Keenan Pearce 

Tapi, ada juga yang berpendapat kalau generasi muda ini ada juga loh yang sadar investasi. Kaya Nadiem Makarim dan Anthony Tan misalnya, mereka generasi milenial yang sadar akan pentingnya investasi. Keenan Pearce, salah satu narasumber yang juga generasi milenial ikut memberikan tanggapan soal investasi ini. Menurutnya, ngga ada yang salah dengan generasi muda yang suka traveling, karena penting juga buat menyenangkan diri sendiri. Tapi, investasi bagi generasi milenial juga ngga kalah penting. Sadar akan pentingnya investasi sejak dini, public figure yang juga CEO Makna Kreativ ini sudah punya investasi berupa apartemen.

Investasi Buat Generasi Milenial 

David Cornelis Mokalu, seorang pengamat properti mengatakan kalau generasi milenial sekarang ini sudah mengerti dan melek soal keuangan, jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Namun sayangnya, banyak yang belum mengerti benar soal investasi. Menurut David, hanya ada 10 % aja yang menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, belum diinvestasikan. Jadi, sudah saatnya generasi muda untuk melek invetasi, salah satunya lewat properti.

Menurut David, ada beberapa cara bagaimana generasi milenial punya properti, diantaranya ; menikah (jadi punya gabungan aset dan penghasilan), bekerja di perusahan pemberi fasilitas hunian atau pemberi fasilitas kredit, berhutang (dengan catatan hanya 30% dari penghasilan), dan berinvestasi reksa dana atau saham.

Kenapa properti? kalau menurut David, selain sebagai hunian, properti itu sangat baik buat investasi bagi generasi muda, apalagi yang buat yang belum punya investasi sama sekali. David menambahkan, investasi berupa aset ril seperti rumah atau apartemen, punya potensi keuntungan 5-25% per tahun, tergantung lokasi investasinya. Atau, investasi prperti juga bisa berupa saham perusahaan properti yang bisa dibeli lewat Bursa Efek Indonesia. Potensi keuntungan saham properti itu sekitar 10-29% per tahun.

Tahun 2018 ini kata David adalah tahun yag tepat buat memulai invetasi. Untuk saham properti masih tergolong udervalued dan menyimpan petensi kenaikan yang sangat tinggi di 2018 dan 2019. Ini disebabkan karena faktor infrastruktur yang baru akan selesai, serta faktor pilkada dan pilpres yang diprediksi positif terhadap market.

Properti seperti apa yang cocok buat generasi milenial? Banyak anak muda yang sekarang ini lebih memilih tinggal di hunian vertikal. Alasannya, karena lebih dekat dengan pusat aktivitas atau strategis dengan transportasi publik. Dan sekarang ini, banyak juga anak muda yang membangun kos-kosan di kota-kota besar. Jadi, investasi properti ini memang jadi investasi yang paling cocok buat anak muda.

LRT City, Solusi Investasi Jaman Now

Buat yang tinggal di kota-kota satelit (Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi), kemacetan itu kayanya sudah jadi makanan sehari-hari ya. Saya yang tinggal di Bekasi, perlu berangkat 2 jam lebih awal saat ada kerjaan ke Jakarta. Itu ngga setiap hari tapi cukup bikin stress. Apalagi yang memang setiap hari harus ke Jakarta karena tempat kerjannya memang di Jakarta, pasti selalu dilanda stress berkepanjangan ya.

Kemacetan ibukota saat ini memang bukan tanpa sebab. Pembangunan jalur LRT di sekitaran ibukota dan pembenahan infrastruktur yang membuat Jakarta makin macet. Karena banyak jalan yang jadi sempit karena harus ditutup sebagian. Proyek infrastruktur dan transportasi masal yang lagi diusahakan pemerintah nantinya bakal jadi solusi buat mengatasi kemacetan. Rencananya, tahun 2019 nanti, transportasi masal, LRT akan beroperasi. Saya membayangkan nanti Jakarta bakal mirip dengan Malaysia soal transportasinya.

Sejalan dengan proyek LRT yang akan segera selesai, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, lewat Departemen TOD dan Hotel, mengembangkan kawasan dengan konsep Transit Oriented Development yang diberi nama LRT City. Kenapa namanya LRT City? karena, hunian yang akan akan dikembangkan itu terkoneksi langsung dengan staisun LRT. Ahh, ini beneran keren banget.

Setya Adji Pramana 

Setya Adji Pramana selaku Project Manager Eastern Green, salah satu  project LRT City yang ada di Bekasi, mengatakan kalau pengembangan LRT City ini akan menjadi solusi kemacetan ibukota. Apalagi Bekasi kan masuk sebagai kota saltelit yang kemacetannya udah sama dengan Jakarta. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk lewat LRT City seolah memberikan kehidupan dan peradaban baru bagi masyarakat urban di Jakarta dan kota penyangganya.

(source : google) 

Ada beberapa project LRT City yang sedang dikembangkan dan merupakan titik nol stasiun LRT Jabodebek serta kawasan hunian dan komersial, diantaranya ;

• LRT City Sentul - Royal Sentul Park 
• LRT City Bekasi - Eastern Green Bekasi 
• LRT City Jaticempaka - Gate Way Park 
• LRT City Ciracas - Urban Signature 
• Cisauk Point - Member of LRT City (Tangerang) 
• Oase Park - Member of LRT City (Ciputat - Tangerang Selatan) 

Semua properti di LRT City punya konsep yang mengedepankan Connect, Transit, MIx, Shift, Walk, Densify, Cycle. Konsep ini yang akan membuat siapapun yang tinggal di LRT City akan merasa nyaman. Lokasi strategis dan punya fasilitas yang lengkap seperti LRT Station, jogging track, bicyle track, swimming pool, 24 hours security access, playground, mall, dan masjid. Fasilitas pendukung yang juga bisa dinikmati adalah feeder bus dan basement parking area yang luas.

Kenapa harus LRT City? Setidaknya, ada beberapa benefits yang ditawarkan oleh LRT City dimana tiap propertinya itu sangat cocok sekali dijadikan hunian atau investasi, diantaranya :

• PT. Adhi Karya (persero) Tbk, merupakan perusahaan BUMN yang terpercaya 
• Memiliki 65.919 unit apartemen 
• Memiliki area komersial seluas 286.000 sqm
• Memiliki area perkantoran seluas 82.000 sqm 
• Sudah memiliki Permits Building Permits yang bisa dipertanggungjawabkan 
• Harga yang kompetitif
• Tahun 2019, satu tower dan fasilitas lain didedikasikan untuk Elartizen, sebuah peradaban komunitas baru dari LRT City bagi generasi milenial

Melihat betapa strategis dan lengkapnya fasilitas di LRT City, saya yang masih masuk generasi milenial jadi pengen banget deh punya satu aja properti di salah satu area LRT City. Tapi, buat saya yang profesinya blogger dan ngga punya gaji tetap, apa iya bisa punya properti di LRT City? 

Kemarin itu saya sempat tanya loh ke Pak Adji soal 'apakah blogger bisa membeli apartemen?', menurut Project Manager Eastern Green ini, siapapun bisa punya kesempatan untuk memiliki properti di LRT City. Caranya? tinggal datang saja ke salah satu dari 6 project properti yang sedang dikembangkan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Siapkan KTP, NPWP, dan beberapa data pelengkap yang diperlukan. Nanti para sales marketing yang sedang bertugas pasti akan membantu kita.

Atau, kalau ngga sempat datang ke salah satu area LRT City, tinggal datang aja ke Indonesia Property Expo yang diselenggarakan sampai tanggal 11 Februari 2018 di Jakarta Convention Centre. Cari aja boothnya LRT City yang paling besar, akan ada banyak sekali sales marketingnya LRT City yang akan membantu. 

Jadi, buat yang merasa generasi milenial, yuuk lah kita mulai memikirkan investasi. Boleh aja sih traveling biar tetap waras, tapi penting juga mulai saving our money for better future. Kelak anak-anak kita nanti dewasa, properti yang kita miliki itu bisa sangat membantu.