Tahu kan ya sebutan anak yang lahir di era digital kaya sekarang ini? Generasi Z ini memang ngga bakal bisa dipisahkan dari akses digital yang cepat banget. Jadi, percuma kalau kita berusaha mejauhkan anak dari gadget. Karena, dunia mereka ya dunia dimana gadget ada di mana-mana.
Kita emang ngga bisa menjauhkan mereka dari paparan gadget. Tapi, kita bisa kok mengontrol penggunaannya. Itu sih menurut saya jauh lebih bijak, ketimbang menjauhkan bahkan menghilangkan akses gadget dari anak.
Teknologi mah kalau dimanfaatkan dengan baik, ya impactnya bakal baik juga. Jadi, tergantung kita mau ada di posisi mana nih. Mau impact yang baik apa yang buruk, it depands on you, yes.
Yang keren itu, kalau akses teknologi yang makin mudah itu, dimanfaatkan buat bisnis. Tentu bisnis yang baik dong yaa. Kaya anak-anak SMA dan SMK yang ikutan Indonesia Student Company Competition (ISCC). Acara tahunan dan yang tahun ini udah masuk tahun ke 4, ini sungguh inovasi yang bikin kuterharu.
Gimana ngga coba, kalau ternyata banyak anak SMA / SMK yang masih kepikiran buat berbisnis. Saya pikir kan generasi Z adalah generasi di mana istilah '4L4Y' mulai muncul. Yang artinya, generasi z sama dengan generasi alay.
Indonesia Student Company Competition, Ketika Anak Muda Punya Bisnis
Jadi, ISCC ini adalah sebuah kompetitsi yang diadakan oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI), untuk meningkatkan minat wirausaha pada siswa SMA/SMK. ISCC menjadi agenda tahunan dari PJI untuk merayakan pencapaian siswa peserta program Achievement Student Company dari sejumlah SMK/SMK di Indonesia. Di ajang ini, akan ada 1 perusahaan siswa terbaik yang nantinya bakal menjadi wakil pada kompetisi bisnis serupa di Asia Pasifik.
Tahun lalu, pemenang ISCC diberangkatkan ke China. Tahun ini, perusahaan siswa terbaik akan diberangkatkan ke Manila, Philipina pada Maret 2019.
Proses seleksi sudah dilakukan selama periode 2017-2018 dengan memberikan pembekalan berupa materi, konsep, dan penyusunan hasil. Setiap angggota Student Company harus benar-benar memahami konsep pembelajaran yang didapat selama program. Karena, tim yang maju ke babak selanjutnya bukan cuma dinilai dari segi profit saja.
Setelah mengikuti masa pembekalan, terpilih 8 perusahaan siswa yang berhasil maju ke babak final. Masing-masing perusahaan siswa dapat dukungan dari sejumlah perusahaan yang terlibat sebagai sponsor. Berikut 8 perusahaan siswa yang maju ke babak final beserta produk dan sponsor yang mendukungnya :
Sayangnya, ada beberapa perusahaan siswa ini yang ngga punya akses media sosial. Padahal, market di media sosial terbilang bagus. Ada yang memang memasarkan produknya di lingkungan sekitar atau ikut pameran. Selain keterbatasan akses internet, dana produksi pun sangat terbatas.
Siddharta Moersjid selaku Board Chair Prestasi Junior Indonesia mengatakan kalau kemampuan wirausaha siswa pemenang ISCC sudah dibuktikan dengan menjuarai kompetisi bisnis Asia Pasifik di Beijing, Tiongkok pada Maret 2018 yang lalu. Prestasi ini tentu harus dipertahankan. Oleh karenanya, butuh dukungan dari banyak pihak termasuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan sejumlah perusahaan tanah air.
Tahun lalu, pemenang ISCC diberangkatkan ke China. Tahun ini, perusahaan siswa terbaik akan diberangkatkan ke Manila, Philipina pada Maret 2019.
Proses seleksi sudah dilakukan selama periode 2017-2018 dengan memberikan pembekalan berupa materi, konsep, dan penyusunan hasil. Setiap angggota Student Company harus benar-benar memahami konsep pembelajaran yang didapat selama program. Karena, tim yang maju ke babak selanjutnya bukan cuma dinilai dari segi profit saja.
Setelah mengikuti masa pembekalan, terpilih 8 perusahaan siswa yang berhasil maju ke babak final. Masing-masing perusahaan siswa dapat dukungan dari sejumlah perusahaan yang terlibat sebagai sponsor. Berikut 8 perusahaan siswa yang maju ke babak final beserta produk dan sponsor yang mendukungnya :
- SMKN 27 Jakarta (Aiden SC), Produk : Recylce Clothes, pakaian daur ulang, Sponsor : AIG Indonesia
- SMK Plus Pembangunan Jaya, Jakarta (Copreneur SC), Produk : T-shirt terbuat dari serat bambu, Sponsor : Yayasan Pendidikan Jaya
- SMKN 63 Jakarta (Taruma Bumi SC), Produk : Biopot - wadah tanam terbuat dari pelepah pisang, Sponsor : Citi Indonesia
- SMAN 4 Denpasar (Zeal SC), Produk : Gunny Footwear - sepatu terbuat dari karung goni, Sponsor : Citi Indonesia
- SMAN 1 Cisarua, Bandung (SMANCIS 3 SC), Produk : Power Wood - pot terbuat dari limbah baglog jamur, Sponsor : Citi Indonesia
- SMKN 1 Begalon, Kutai Timur (Creative Zone SC), Produk : SOLIP - souvenir terbuat dari limbah plastik, Sponsor : PT. Kaltim Proma Coal
- SMAN 3 Semarang (SAGASCO SC), Produk : Echo Shoes - sepatu terbuat dari eceng gondok, Sponsor : Citi Indonesia
- SMAN 1 Waru, Surabaya (SAFWANA SC), Produk : KELIR - krayon terbuat dari limbah plastik, Sponsor : Citi Indonesia
Penasaran gimana produk-produk mereka yang akhirnya memikat para juri? berikut foto-foto produk yang berhasil saya abadikan
Recyle Clothes, Pakaian Daur Ulang |
Gunny Footwear, Sepatu dari karung goni |
T-Shirt Dari Serat Bambu |
Biopot, Pot Terbuat Dari Pelepah Pisang |
Power Wood, Pot Terbuat Dari Limbah Baglog Jamur |
SOLIP, Souvenir Dari Limbah Plastik |
Sayangnya, ada beberapa perusahaan siswa ini yang ngga punya akses media sosial. Padahal, market di media sosial terbilang bagus. Ada yang memang memasarkan produknya di lingkungan sekitar atau ikut pameran. Selain keterbatasan akses internet, dana produksi pun sangat terbatas.
Wirausaha, Dorong Peningkatan Ekonomi Bangsa
Kita pasti sudah tahu dong ya kalau perekonomian bangsa ini banyak digerakkan oleh para pengusaha. Ngga bisa kita pungkiri juga kalau yang membuat ekonomi kita terus bergerak, karena peran dari bisnis-bisnis yang dijalankan para pengusaha.
Di zaman yang serba praktis, semua orang berharap bisa dapat apa yang diinginkan dengan mudah. Ini jadi peluang para wirausaha dalam membuka bisnisnya. Contohnya, e-commerce yang menjamur karena memang banyak yang butuh. Kayanya hampir semua dari kita pernah merasakan belanja online, ya kan. Hampir semua e-commerce yang ada, CEO atau pendirinya adalah generasi muda.
Ini yang membuat Citi Indonesia bersama Prestasi Junior yakin kalau minat wirausaha itu sangat penting buat ditumbuhkan.
Elvera N. Makki |
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N. Makki mengatakan kalau generasi muda punya peran krusial dalam mendorong peningkatan ekonomi bangsa, Dengan mendukung semangat dan kemampuan kewirausahaan, Citi Indonesia yakin akan banyak kalangan muda yang memiliki kesempatan ekonomi yang lebih baik, atau yang biasa disebut dengan youth economic opportunities.
Siddharta Moersjid selaku Board Chair Prestasi Junior Indonesia mengatakan kalau kemampuan wirausaha siswa pemenang ISCC sudah dibuktikan dengan menjuarai kompetisi bisnis Asia Pasifik di Beijing, Tiongkok pada Maret 2018 yang lalu. Prestasi ini tentu harus dipertahankan. Oleh karenanya, butuh dukungan dari banyak pihak termasuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan sejumlah perusahaan tanah air.
Pada akhirnya, bakat dan prestasi wirausaha para siswa atau generasi muda memang perlu dukungan dari banyak pihak. Keterbatasan modal tentu jadi salah satu halangan yang ngga bisa dipungkiri. Banyak perusahaan yang memiliki dana CSR yang bisa saja dialihkan untuk membantu bisnis para anak muda. Tujuannya, demi membangun generasi muda yang berdaya usaha tinggi.
Kita doakan saja, semoga para siswa yang semangat wirasusahanya tinggi, suatu saat akan menjadi pengusaha yang sukses. Sukses dalam membuka lapangan pekerjaan dan sukses meningkatkan perekonomian bangsa.
Kita doakan saja, semoga para siswa yang semangat wirasusahanya tinggi, suatu saat akan menjadi pengusaha yang sukses. Sukses dalam membuka lapangan pekerjaan dan sukses meningkatkan perekonomian bangsa.
Aku kepo sama kelir hasilnya kayak apa. Keren ya generasi sekarang
BalasHapushasilnya baguss mbak, ngga beda dari krayon pada umumnya. Aku ngga sempat beli, padahal udah diincer mau beli, eh malah lupa :(
HapusWaaw, keren banget. Sampe speechless loh aku. Ternyata generasi Z itu bisa loh berprestasi melebihi kita.
BalasHapusBtw emang bener banget mba, kita ga bisa misahin gadget sama generasi Z karena itu emang udah masa generasinya.
Kalau berdampak buruk, ya berarti salah kita sendiri yang ga bisa memantau dan mengarahkan dengan baik.
ternyata memang banyak generasi Z yang mengagumkan. Kreatifnya kadang diluar perkiraan.
Hapuskeren ini program ya
BalasHapusaku yang lihat langsung produk yang mereka buat sampai speechless. Kreatif dan semangat bisinisnya luar biasa :)
Hapusahhh inspiratifnyaa, langsung gw suruh kaka sama abang liat artikel ini nih Ci...
BalasHapussemoga ketularan jadi enterpreneur juga yaa abang sama kakak :)
HapusWuih keren ada acara begini... bikin anak muda Indonesia maju :D
BalasHapussalam kenal mbak :)
Kereen banget acaranya mba. jadi inget anak-anak SD yang omzetnya udah puluhan juta karna jualan slime, banyak yg hebat-hebat lah ya gen Z zaman now ini :D
BalasHapusWah mantap ya mbk. Bisa diberangkatkan keluar negeri pula. Setuju banget, gadget kalau dimanfaatkan dengan baik, hasilnya juga akan baik. Trimakasih sharingnya mbk. Salam, muthihauradotcom
BalasHapus