Selalu menyenangkan dan suka banget kalau ngumpul atau ketemu sama pengusaha, terutama mereka yang punya Usaha Kecil Menengah (UKM). Kenapa? karena dari mereka, saya banyak banget belajar soal fokus dan kerja keras. Apalagi kalau mereka sudah ngobrolin perjalanan bisnis mereka dari nol hingga bisnisnya berkembang dan bercabang. Rasanya, pengen banget ikut jejak mereka.
Sebelum terjun jadi blogger, saya juga punya usaha. Saya buka kedai pisang yang semuanya saya handle sendiri. Pelayan, chef, kasir, bagian keuangan, semuanya saya yang urus. Capek sih, tapi menyenangkan banget. Ketemu banyak tipe pembeli dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
Hingga tiba-tiba saya hamil dan mabok parah, akhirnya dengan berat hati saya harus menutup kedai pisang. Ditutup karena memang ngga ada yang jalanin lagi. Sementara saya harus bedrest karena hamil. Sekarang, setelah banyak bergaul sama banyak pengusaha, saya jadi paham maksud dari delegasi :) Maksudnya, ketika kita mulai fokus menjalani satu bisnis, artinya kita harus siap punya asisten. Karena, kita ngga bisa selamanya jalani bisnis kita sendirian. Perlu bantuan orang lain, agar usaha kita tetap jalan ketika kita as owner sedang ngga bisa handle. That's it.
Semarak Festival Industri Kecil Menengah 2018
Saya baru tahu kalau istilah Usaha Kecil Menengah (UKM) sekarang digantikan dengan 'Industri Kecil Menengah' (IKM). Apakah istilah IKM ini memang untuk menggantikan UKM, atau sekadar tambahan istilah saja, saya belum tahu pasti. Yang jelas, kalau dilihat dari maknanya, ya sama-sama usaha dengan skala kecil dan menengah. Gitu ya.
Kamis (13/12) lalu, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia menggelar Semarak Festival IKM 2018. Acaranya diadakan di sebuah hotel berbintang di kawasan Kuningan, Jakarta. Dan, menjadi salah satu yang turut hadir di acara itu tentu jadi satu kehormatan juga buat saya. As I told, saya selalu senang ketemu sama pengusaha kecil menengah, jadi hadir sebagai undangan bikin saya merasa semesta mendukung buat saya kembali jadi pengusaha :)
Karena acara dari Kementrian Perindustrian, tentu kehadiran bapak menteri menjadi yang ditunggu-tunggu oleh semua audiens. Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia hadir untuk memberikan penghargaan-penghargaan kepada mereka yang berjasa dan memberikan kontribusi pada Industri Kecil Menengah.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto |
Ketika memberikan sambutan, Airlangga mengatakan 4 hal dalam kegiatan Semarak Festival IKM 2018 ini yang jika dilaksanakan, maka akan membentuk IKM yang mampu berdaya saing. 4 hal yang dimaksud yaitu ciri khas produk, produk dan sdm yang berkualitas, pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik.
Menurut Airlangga, sektor industri kreatif saat ini maju pesat. Terbukti dalam 3 tahun ini, sektor industri kreatif memberikan kontribusi dalam peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto). Tahun 2015 angkanya menyentuh 852 triliun, tahun 2016 meningkat jadi 923 triliun, dan tahun 2017 sudah mencapai 923 triliun. Dan, di akhir tahun 2018 ini bukan ngga mungkin angkanya makin tinggi ya kan.
Acara yang berlangsung seharian itu dihadiri oleh banyak sekali pelaku IKM seluruh Indonesia. Kemajuan IKM di tanah air sekarang ini terbukti dari banyaknya pelaku bisnis. Contohnya, sekarang ini banyak sekali online shop yang bermunculan. Pesatnya perkembangan dunia digital, membuat para pemilik online shop mudah sekali menjual produknya. Itu yang namanya pemanfaatan yang positif. Media sosial dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan menghasilkan.
Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Kecil Menengah dalam sambutannya mengatakan lewat Semarak Festival IKM 2018, Kementrian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKM akan menyerahkan penghargaan baik kepada IKM maupun yang mendukung kemajuan IKM. Selain itu, ada beberapa fasilitas terkait perkembangan produk dan juga penguatan SDM IKM yang diberikan.
Penghargaan yang diberikan di acara Semarak Festival IKM 2018 diantaranya:
- Penghargaan OVOP Bintang 5 dan Bintang 4
- Penghargaan Making Indonesia 4.0 Start Up
- Penghargaan Kompetisi Jurnalistik Terkait Rebranding Tanggul Angin
Selain penghargaan yang diberikan, Kemenperin juga menyerahkan Pemberian Fasilitasi Pengembangan Produk bagi IKM yang terdiri dari :
- Fasilitasi SNI untuk Pakaian Bayi, Mainan Anak, dan Produk Elektronik
- Fasilitasi Good Manufacturing Practice (GMP)
- Fasilitasi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
- Fasilitasi Sertifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
- Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Kerja Barista & Perbengkelan Roda Dua
- Fasilitasi Kemasan bagi IKM
Dukung Start Up, Dukung IKM
Kemajuan Industri Kecil Menengah di tanah air memang jadi tugas Kemenperin. Oleh sebab itu, banyak sekali upaya yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kemenperin untuk makin menguatkan dan memberikan dukungan pada semua pelaku IKM di tanah air. Kemeperin juga merasakan banyak sekali perubahan yang terjadi di IKM kita saat ini. Kita pasti ngerasain juga deh kemajuan IKM saat ini dengan banyak bermunculan start up atau bisnis rintisan.
Banyaknya start up yang bermunculan saat ini, menunjukkan bahwa kita punya banyak sekali potensi lokal. Contohnya start up layanan pesan antar makanan, dimana kita bisa dengan mudah memesan makanan yang kita mau dari rumah. Dulu, kita ngga kepikiran sama sekali bisa pesan-pesan makanan online hanya lewat gadget.
Untuk mendukung kemajuan dan mendukung start up, Kemenperin punya workshop bagi IKM agar bisa naik kelas. Bukan cuma naik kelas, tapi bisa dikenal luas ngga cuma di pasar lokal, tapi dunia. Lewat IKM Online e-smart IKM, para pelaku IKM akan dipertemukan dengan marketplace agar pemasaran produknya ngga cuma dijual offline, tapi online juga.
Saking banyaknya potensi lokal yang kita miliki, Kemenperin mengadakan program One Village One Product (OVOP). Dalam satu daerah, setidaknya ada satu produk unggulan yang diciptakan oleh start up. Dalam acara Semarak Festival IKM, Kemenperin memberikan penghargaan Bintang 5 pada 4 IKM. Salah satu pemenangnya adalah PT. Tama Cokelat Indonesia dengan produknya Chocodot.
Kualitas Kemasan, Modal Daya Saing
Hal lain yang menjadi concern Kemenperin untuk IKM adalah kualitas kemasan. Siapa yang suka liat kemasan dulu daripada isinya ketika membeli barang? Rasanya banyak yang begitu. Malah terkadang, banyak yang tertarik membeli barang karena kemasannya yang menarik padahal ngga begitu butuh juga sama barangnya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kemasan yang menarik, bakal memengaruhi konsumen untuk membeli.
Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa tahun 2018, pengembangan IKM memang difokuskan pada pembinaan dan peningkatan kualitas kemasan. Kemenperin memberikan fasilitas berupa desain dan mockup pada IKM dan itu tentu sangat membantu banget ya. Sampai tahun 2017 kemarin, sudah ada sekitar 6998 desain kemasan dan 7.396 desain merk yang diberikan kepada 2.832 IKM, serta bantuan cetak kemasan yang diberikan kepada 371 IKM.
Dukungan Kemenperin soal kualita kemasan ini ternyata sudah dilakukan sejak tahun 2003 loh. Lewat Klinik Desain Kemasan dan Merek, para IKM yang kesulitan menentukan dan membuat kemasan produk yang menarik, akan dibantu hingga kemasan siap edar.
Dengan hadirnya Klinik Desain Kemasan dan Merek yang digagas oleh Kemenperin, diharapkan akan semakin banyak IKM yang punya kualitas kemasan yang baik. Banyak loh IKM yang punya produknya bagus, tapi kemasannya masih sederhana banget. Akibatnya, produknya jadi kurang menjual.
Kalau ada IKM yang membutuhkan bantuan soal kemasan produk, bisa segera hubungin Klinik Desain Kemasan dan Merek dari Kemenperin yaa. Karena, sudah saatnya produk-produk IKM yang berkualitas juga bisa bersaing dengan produk sejenis. Dengan menariknya kemasan, diharapkan juga marketnya bisa lebih luas. Ngga sekadar di dalam negeri aja, tapi bisa meluas hingga ke seluruh dunia.
Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa tahun 2018, pengembangan IKM memang difokuskan pada pembinaan dan peningkatan kualitas kemasan. Kemenperin memberikan fasilitas berupa desain dan mockup pada IKM dan itu tentu sangat membantu banget ya. Sampai tahun 2017 kemarin, sudah ada sekitar 6998 desain kemasan dan 7.396 desain merk yang diberikan kepada 2.832 IKM, serta bantuan cetak kemasan yang diberikan kepada 371 IKM.
Dukungan Kemenperin soal kualita kemasan ini ternyata sudah dilakukan sejak tahun 2003 loh. Lewat Klinik Desain Kemasan dan Merek, para IKM yang kesulitan menentukan dan membuat kemasan produk yang menarik, akan dibantu hingga kemasan siap edar.
Dengan hadirnya Klinik Desain Kemasan dan Merek yang digagas oleh Kemenperin, diharapkan akan semakin banyak IKM yang punya kualitas kemasan yang baik. Banyak loh IKM yang punya produknya bagus, tapi kemasannya masih sederhana banget. Akibatnya, produknya jadi kurang menjual.
Kalau ada IKM yang membutuhkan bantuan soal kemasan produk, bisa segera hubungin Klinik Desain Kemasan dan Merek dari Kemenperin yaa. Karena, sudah saatnya produk-produk IKM yang berkualitas juga bisa bersaing dengan produk sejenis. Dengan menariknya kemasan, diharapkan juga marketnya bisa lebih luas. Ngga sekadar di dalam negeri aja, tapi bisa meluas hingga ke seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.