Salah satu hal yang bikin happy, ketika bisa kerja sambil boyong keluarga. Apalagi sampai disiapin acara khusus buat anak-anak. Kaya acara pada Ahad (27/10) lalu. Saya diundang sama HP dan Fimela buat ikutan Family Day. Happy, karena bisa bawa suami dan anak-anak. Sudah gitu, pihak panitia menyiapkan outdoor playground yang super bikin anak-anak excited. Soalnya tuh playgroundnya kaya yang di mall-mall gitu. Lumayan banget bikin anak-anak anteng dan berkeringat.
Nama pun Family Day, jadi memang acaranya dibuat spesial buat keluarga. Beneran happy banget, karena jadi ngga merasa bersalah bawa keluarga. Selagi saya dan teman-teman blogger ikutan talkshow, anak-anak main sambil diawasin oleh abinya. Saya jadi tenang deh ikutan talkshow plus kerjanya.
Belajar Kreatif Bikin Anak Jadi Kreatif
Kita tahu ya kalau era digital saat ini tuh bikin anak-anak jadi selangkah lebih maju dari orangtuanya. Kadang tuh ada hal yang orangtuanya ngga ngerti, tapi mereka bisa sangat ngerti. Kita cuma bisa geleng-geleng aja kan tuh. Kalau tiba-tiba si anak bilang 'begini loh bun caranya....'
Namun, yang bikin miris sih ketika gawai yang dipakai anak-anak, malah digunakan untuk hal yang kurang bermanfaat. Pasti ada rasa khawatir dan takut. Orangtua yang tegas dan dispilin mungkin punya aturan dalam penggunaan gawai untuk anak-anak. Namun, orangtua yang kurang kendali bisa menjadikan anak malah kecanduan sama gawai. Jadi, kendali penggunaan gawai ada di orangtua. Anak bisa addict pada gawai, karena orangtua juga.
Tapi, apa gawai itu negatif? ya tentu ngga dong. Selama penggunaannya diawasi dan disesuaikan dengan usia, gawai malah bisa jadi hal yang bermanfaat. Misalnya aja memilihkan games, channel, atau tontonan yang mengasah kreativitasnya. Kita juga sebagai orangtuanya harus menyisihkan waktu buat menemani mereka. Jadi kita tuh kaya sama-sama belajar.
Narasumber yang hadir di acara Family Day with HP dan Fimela adalah psikolog keluarga, Dita Rachman. Dita mengatakan kalau orangtua punya peran penting dalam pendidikan anak. Apa yang dilihat anak dari orangtuanya, punya dampak yang akan memengaruhi tumbuh kembang anak. Istilah 'anak peniru ulung' itu bener banget loh. Karena mereka tuh bisa meniru kita dengan sangat detail. Apa yang kita lakukan dan ucapkan bisa terekam di memori mereka.
Karena anak-anak sekarang hidup di era digital yang wow, orangtua harus punya peran penting terutama dalam proses belajar. Kita dituntut harus kreatif supaya proses belajar jadi hal yang menyenangkan.
Dita menambahkan, orangtua harus bisa memanfaatkan teknologi untuk proses pendidikan dan pembelajaran anak-anak. Penggunaan materi ajar berupa print-out saat belajar, merupakan salah satu cara agar bonding antara orangtua dan anak jadi kuat. Hal itu juga bisa mendorong kreativitas anak, sambil meningkatkan daya pikir dan pengetahuan.
Mona Ratuliu, Selebritis sekaligus ibu dari 3 orang anak juga mengaku kalau era digital saat ini, sangat memengaruhi anak-anaknya. Termasuk dalam urusan belajar. Mona mengaku kalau anak bungsunya itu sangat tertarik kalau belajar pakai print-out atau alat peraga lain. Kreativitas anak juga makin tinggi ketika metode belajar dilakukan dengan cara yang unik. Misalnya aja kaya pakai flash card, aktivitas gunting tempel, atau lewat craft.
Memang ya, anak sekarang itu metode belajarnya mesti kreatif. Karena kalau ngga, mereka tuh bisa bosan. Sebisa mungkin, kita sebagai orangtua menyiapkan materi belajar atau membantu mereka belajar lewat cara yang menyenangkan. Salah satu cara belajar yang seru adalah dengan menggunakan print-out.
HP, sebagai brand printer yang cukup terkemuka, hadir untuk memberikan solusi belajar yang menyenangkan. Dari hasil riset, 85% orangtua di Indonesia memiliki kekhawatiran kalau anak-anak mereka tumbuh tanpa keterampilan, untuk menghadapi masa depan. Itulah yang menjadi alasan HP Inc mengadakan HP Family Day yang bekerjasama dengan Fimelahood. Tema yang diangkat adalah Creative Family Learning Through Print, pas dengan kebutuhan orangtua yang ingin bisa menemani anak belajar.
Fajar Hariyanto, HP Indonesia |
Fajar Hariyanto selaku Country Manager Marketing HP Indonesia mengatakan, acara yang diadakan HP ini memiliki untuk memberikan edukasi pada orangtua tentang pentingnya pembelajaran melalui print-out. Tujuannya, membekali anak agar memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi untuk menghadapi masa depan.
Seperti yang dikatakan oleh Dita, menemani anak belajar adalah sarana mengeratkan ikatan antara orangtua dan anak. Belajar melalu media print-out, bisa menjadikan proses belajar jadi lebih menyenangkan. Biasanya anak-anak itu suka sekali dengan gambar-gambar dengan macam warna. Orangtua bisa menggunakan printer untuk menghasilkan materi belajar yang menyenangkan.
Membuat DIY Kalender
Selain ibunya yang belajar, anak-anak yang hadir juga disiapkan workshop yang seru banget. Untuk anak-anak yang masih kecil diajak buat bikin kalender. Sedangkan yang sudah agak besar, membuat pop-up frame. Saya yang suka banget sama craft, gemes sendiri pengen ikutan. Apalagi kegiatan DIY kalender dan pop-up frame ini dipersembahkan oleh IdeKuHandMade. Kalau yang suka banget sama kerajinan tangan yang lucu-lucu, pasti kenal deha sama Idekuhandmade ini. Hasil tangan Puri, Owner Idekuhandmade selalu bikin gemes maksimal.
Anak-anak duduk dengan rapih. Di meja sudah disediakan bahan-bahan yang dibutuhkan buat bikin prakarya. Ada spidol warna-warni, gunting, frame, aksesoris lain, dan stiker-stiker lucu yang diprint oleh printer HP. Karena Una masih masuk katergori anak kecil, jadi dia bikin kalender.
Ternyata kalendernya itu bukan kalender biasa. Ada bagian-bagian yang harus diisi oleh anak dan ini memerlukan peran orangtua buat membantu. Di sinilah bonding antara orangtua dan anak terasah. Dimana sebagai orangtua kita harus kreatif dan sabar menemani proses belajar anak.
Una happy banget bisa bikin kalender sendiri, bisa gambar-gambar juga di kalendernya. Aktifitas gunting tempel juga bikin dia anteng. Penggunaan gunting tentu saya awasi, biar ngga terjadi hal-hal yang ngga diinginkan. Selesai membuat kalender, Alhamdulillah hasilnya bisa dibawa pulang.
Belajar Dengan Metode Print-Out Itu Menyenangkan
Kalau dirasa metode belajar yang kita ajarkan ke anak itu membosankan, coba deh pakai metode print-out. Apalagi buat anak-anak usia pra-sekolah yang biasanya lebih tertarik sama gambar. Banyak yang bisa kita buat dengan printer. Kalau butuh referensi, HP punya aplikasi pembelajaran yang menarik dan bisa dicoba.
Intinya, sebagai orangtua, kita mesti tahu apa yang dibutuhkan anak. Termasuk mengetahui metode belajar yang sesuai dengan anak. Karena, tiap anak itu beda cara belajarnya. Kalau orangtua sudah paham cara belajar anak, kita tentu bisa memilih metode yang cocok buat mereka.
Jadi, orangtua yang kreatif bisa menghasilkan anak yang kreatif juga. Setuju?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.