Apa kabar pandemi? Rasanya, sampai sekarang belum ada titik terang kapan pandemi usai. Dari yang awalnya worry berlebihan, hingga mulai terbiasa. Urusan protokol kesehatan, ngga pernah diabaikan. Jadi sekarang mah benar-benar jaga diri sendiri dan keluarga aja. Saking terbiasa pakai masker, kalau keluar rumah tanpa masker itu, berasa ada yang kurang. Terbiasa cuci tangan, kalau pulang ke rumah, yang dituju pasti kran air lalu cuci tangan pakai sabun. Sudah terbiasa, jadi kalau ngga dikerjakan, berasa ada ganjelan.
Selain menerapkan protokol kesehatan, tindakan-tindakan preventif yang bisa dijalankan agar tetap fit di masa pandemi, diantaranya : olahraga, makan makanan sehat, menerapkan pola hidup sehat, dan vaksinasi atua imunisasi.
Oh iya, ada yang tau ngga ya perbedaan antara vaksin, vaksinasi, dan imunisasi? Dalam acara Temu Blogger bersama Kementrian Kesehatan Indonesia (6/5) lalu, Prof. Cissy Kartasasmita, dr, MSc, PhD, SpA(K) sebagai salah satu narasumber menjelaskan perbedaan antara ketiganya.
Vaksin → Produk biologis yang dapat menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu
Vaksinasi → Pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu
Imunisasi → Proses yang menyebabkan seorang menjadi imun sehingga tercegah dari penyakit melalui vaksinasi
Jadi, jelas yaa perbedaan di antara ketiganya. Yang jelas, proses vaksinasi maupun imunisasi, diberikan kepada mereka yang sehat. Imunisasi pada bayi misalnya, diberikan pada bayi jika bayi dalam kondisi sehat. Kalau pas jadwal imunisasi eh si bayi sedang sakit, maka biasanya imunisasi akan ditunda dulu.
Kenapa Vaksinasi Penting?
Menurut World Health Organization (WHO), vaksinasi itu penting tidak hanya bagi individu, tapi juga bagi lingkungan sekitar. Manfaat yang didapat tentu lebih baik daripada tidak vaksin sama sekali.
Manfaat vaksin bagi individu dapat mencegah penyakit yang disebabkan karena infeksi. Contoh vaksinnya seperti : BCG, DPT, Polio, Measles, Hepatitis B, Hib, PCV, Influenza, Dengue. Ketika masyarakat sudah diimuniasai untuk mencegah suatu penyakit, maka penyebaran penyakit akan terhambat.
Jika di dalam lingkungan atau komunitas sudah diimuniasi maka akan terbentuklah "Herd Immunity". Istilah ini muncul ketika masyarakat telah mempunya kekebalan. Maka secara tidak langsung mencegah sebagian masyarakat yang tidak diimunisasi seperti bayi dan orang yang menderita defisiensi imun. Jadi, saling menjaga satu sama lain.
Apa dampak yang ditimbulkan dari pemberian vaksin? tentu saja terjadi penurunan pada kejadian penyakit pada anak. Seperti data WHO tahun 2018, terjadi penurunan rata-rata 90% pada penyakit seperti Rubella, Polio, Pertussis, Diphtheria, dan Tetanus.
Namun, masih banyak orangtua yang abai. Merasa kalau imunisasi tidak penting, sehingga angka anak yang belum imunisasai dasar lengkap masih tinggi. Pada data tahun 2020, ada 786 ribu lebih anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Imuniasai di Masa Pandemi
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, banyak orangtua yang dilema ketika ingin memberikan vaksin pada anak. Kementrian Kesehatan Indonesia dan UNICEF melakukan survey kepada orangtua perihal imunisasi pada masa pendemi. Sebanyak 22,63% menyatakan Tidak Mau atau Menolak semua vaksin. 13,35% menyatakan Tidak Tahu atau Ragu. Dan, sisanya sekitar 64,02% menyatakan menerima.
Menurut Prof. Cissy, pemberian vaksin pada masa pandemi ini tetap dianjurkan. Apalagi, anak-anak kan belum bisa menerima vaksin Covid19. Pemberian vaksin juga ditujukan untuk melindungi individu dan komunitas dari berbagai penyakit. Vaksinasi rutin mencegah penyakit yang dapat mengakibatkan kunjungan medis, dan perawatan di Rumah Sakit yang tidak perlu.
Imunisasi Kejar (Catch-up Immunization)
Istilah imunisasi kejar ini muncul akibat pandemi. Dimana, banyak orangtua yang menunda memberikan vaksin pada anak karena lebih memilih untuk stay-at-home. Namun, pemberian vaksin harus tetap diberikan, walau waktunya harus mundur dari jadwal seharusnya.
Imunisasi kejar atau imunisasi susulan artinya menyusulkan segera imunisasi yang tertunda. Idelanya, rencana imunisasi kejar harus berdasarkan catatan riwayat imunisasi anak. Namun, bila catatan tidak ada, bisa disesuaikan dengan usia anak.
Setiap kunjungan vaksinasi harus dinilai status imuniasai anak, untuk mengurangi kemungkinan missed opportunities for vaccination. Untuk dapat mengejar imuniasai dasar, bisa diberikan imuniasai ganda. Untuk jadwal pemberian vaksin, bisa dipersingkat untuk mengejar ketertinggalan. Orangtua bisa memilih vaksin yang sesuai kebutuhan, atau berdasarkan tahapan imunisasi.
Apa itu Imunisasi Ganda?
Imunisasi Ganda adalah pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan. Manfaatnya, untuk mempercepat perlindungan pada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan, dan orangtua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan berulang kali.
Pemberian imunisasi ganda sudah terbukti aman, efektif, dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak. Pastikan pelayanan imunisasi mematuhi prinsip penyuntikan aman, sesuai prosedur, dan memerhatikan kontra indikasi imunisasi. Jika terjadi ketidaknyamanan setelah diberikan imunisasi ganda, itu hanya akan dirasakan dalam waktu yang singkat.
Pemberian imunisasi pada bulan atau waktu kunjungan yang berbeda akan memberikan ketidaknyamanan dua kali kepada bayi/anak. Imunisasi ganda tidak akan menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Untuk prosedur pemberian imunisasi ganda, bisa diberikan suntikan yang kurang menyebabkan rasa sakit lebih dahulu. Bila diperlukan, 3 suntikan intramuskular/subkutan pada bayi kurang dari 12 bulan, diperbolehkan dan aman diberikan 2 suntikan pada satu paha atas yang sama. Terpisah jarak 2,5cm.
Ayo Imunisasi!
Program imuniasai harus diberikan dengan menerapkan aturan untuk memutus penyebaran Covid19. Anak adalah golongan masayarakat yang rentan terkena virus, karena memang sistem imun mereka belum kuat. Makanya, pemberian imunisasi diperlukan untuk melindungi diri mereka dan lingkungan sekitar.
Bila imunisasi tidak dilaksanakan, makan kita juga akan menghadapi masalah baru yaitu penyakit seperti; campak, difteri, polio, dll. Itu akan membuat pandemi akan semakin berat dan lama.
Imunisasi ganda sangat dianjurkan karena aman dan bisa mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan. Sedangkan imunisasi kejar, harus diberikan pada anak yang imunisasinya belum lengkap.
#AyoImunisasi untuk menuju Indonesia lebih sehat. Semoga pandemi ini juga lekas selesai, supaya kita bisa lebih tenang dan kembali beraktivitas tanpa ada rasa takut lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.