Kalau dengar penyakit kusta, saya langsung teringat kisah nabi Ayub AS. Beliau adalah nabi yang diberi ujian penyakit kusta oleh Allah. Lamanya bukan hitungan bulan, tapi 18 tahun. Kalau orang biasa, mungkin akan stress dan depresi. Karena, kusta ini adalah penyakit yang menurut sebagian orang adalah penyakit yang menjijikan dan juga mengerikan.
Penyakit Kusta atau Lepra merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycrobacterium leprae. Bakteri ini bisa menular dari percikan cairan saluran pernapasan (droplet), atau ludah dan dahak yang keluar ketika batuk. Namun, penularannya tidak cepat. Seseorang bisa tertular jika terkena droplet secara terus menerus, dalam waktu yang lama. Bakteri ini butuh waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh manusia. Jadi, seseorang tidak akan tertular kusta hanya karena bersalaman, duduk bersama, bahkan berhubungan seksual.
Di Indonesia, ternyata penderita kusta itu masih ada loh. Saya pikir, kusta sudah enyah dari Indonesia. Nyatanya, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, jumlah penderita kusta ada. Itu yang dikatakan oleh Komarudin S.Sos, M.Kes selaku Wasor Kusta dalam diskusi Ruang Publik bersama KBR yang saya ikuti lewat Youtube live streaming.
Masih banyak stigma di masyarakat soal penyakit yang menyerang kulit dan saraf ini. Akibatnya, penderita kusta dikucilkan dan diasingkan. Kusta ini penyakit menular, namun penularannya ngga yang cepat banget gitu loh. Perlu waktu yang cukup lama buat si mycrobacterium leprae untuk inkubasi. Bahkan bisa sampai 20-30 tahun.
Gejala Kusta Yang Perlu Diwaspadai
Penyakit kusta jika ditangani segera, maka penderitanya tidak akan mengalami kecacatan. Karena, jika terlambat ditangani, kusta bisa menyerang saraf yang mengakibatkan hilangnya sensasi rasa, termasuk rasa sakit. Nah, hal itu bisa menyebabkan luka atau cedera yang dialami, jadi tidak dirasa. Akibatnya, si penderita bisa mengalami gejala hilangnya jari tangan dan kaki.
Nah, supaya tidak salah, berikut gejala kusta yang perlu diwaspadai. Bisa buat awareness ke lingkungan sekitar juga ya bund.
- Muncul lesi (bercak) pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
- Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan sentuhan, tekanan, suhu, dan rasa sakit
- Muncul luka tapi tidak terasa sakit
- Otot melemah, terutama otot tangan dan kaki
- Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
- Mata menjadi kering dan jadi jaraang mengedip
- Kehilangan alis dan bulu mata
- Hidung tersumbat, mimisan, atau kehilangan tulang hidung
Peran Pemerintah Perbaiki Stigma Penyakit Kusta
- Melatih dan memberikan edukasi kepada penderita kusta yang berhasil sembuh, agar bisa mengubah stigma yang beredar di masyarakat soal kusta.
- Memberikan keterampilan atau skill yang kelak bisa digunakan oleh Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYPMK) agar kelak bisa mandiri.
- Mengadakan perekrutan kader yang nantinya, bisa memberikan edukasi kepada masyarakat lain kusta beserta penanganannya.
- Pemeriksaan dan deteksi kelainan kulit
- Mengkampanyekan 3M dalam menangani kusta, bahwa baik penderita maupun petugas kesehatan harus patuh pada protokol kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.