Yakin data kita aman di ruang digital? Kalau ditanya kaya gitu, jawabannya bakal gimana ya? Yakin sih, tapi .... kurang yakin juga #ehgimana :p Karena nyatanya, banyak yang memang sudah menjaga datanya, terutama data-data pribadi, masih ada aja yang kena penipuan. Jadi, kita harus gimana dong?
Tema Keamanan di Ruang Digital ini, jadi bahasan yang menarik banget di talkshow bersama ITSEC. Jadi Sabtu (21/5) kemarin, saya hadir di community workshop bareng teman-teman blogger yang lain. Selain belajar soal bagaimana kita bisa aware terhadap data kita di ruang digital, kemarin itu jadi ajang temu kangen karena akhirnya bisa meet up sama teman yang 2 tahun lebih ngga ketemu. Serius deh, kaya ngga percaya kalau lebih dari 2 tahun ngga ada kegiatan offline bareng teman-teman blogger.
Balik lagi ke masalah keamanan data di ruang digital, seberapa yakin sih kita kalau data yang kita gunakan di ruang digital itu, bakal 100% aman? Nyatanya, sebagian besar pengguna internet ngga yakin kalau data di ruang digital itu bisa terjamin keamanannya. Terlebih lagi, ketika baca banyak berita soal penipuan. Ada yang akhirnya kena tipu mulai dari ratusan ribu, hingga puluhan juta. Ngeri ya.
Sekarang coba kita lihat dulu data pengguna internet deh ya. Menurut data yang dibuat oleh We Are Social, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Per Januari 2022, pengguna internet di tanah air mencapai 204,7 juta. Jumlahnya naik sekitar 1,03% dari Januari 2021 yang jumlahnya sekitar 202,6%.
Dengan begitu besarnya pengguna internet di Indonesia, menjadikan para penjahat siber gencar cari celah. Sampai jadi suka mikir, kok gila banget sih bisa sampai tahu data yang benar-benar pribadi banget. Misal kaya tanggal lahir, nama anak, sampai nama ibu. Padahal nama ibu itu sering dipakai buat urusan bank. Tapi kalau sampai bocor ke penipu, bingung juga kan.
Keamanan di Ruang Digital
Andri Hutama Putra selaku President Director ITSEC mengatakan makin berkembangnya dunia digital dan teknologi, aspek keamanan perlu jadi awareness kita sebagai pengguna. Jangan sampai data-data pribadi kita disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Jadi, kita punya kewajiban buat menyelamatkan data-data pribadi agar tidak bisa bocor dan digunakan untuk melakukan kejahatan.
'Kejahatan di dunia nyata, akan bisa dilakukan di dunia maya' Andri HP - Presdir ITSEC
Kalau kita baca berita kasus penipuan, kadang modus. yang digunakan oleh pelaku kejahatan itu mirip-mirip. Tapi ternyata yang tertipu pun masih cukup banyak. Kok bisa? ya bisa aja, karena ngga semua orang aware akan keamanan datanya.
Jenis penipuan yang terjadi di ruang digital itu banyak, diantaranya:
- Phising. Ini adalah modus penipuan yang memanfaatkan email korban saat transaksi digital. Modus ini memanfaatkan email buat mengambil data-data pribadi yang sifatnya rahasia.
- Impersonation. Modus ini merupakan modus terbaru yang digunakan penjahat siber. Penipuan ini menyerang melalui akses internet saat transaksi digital. Modus ini terjadi saat kita melakukan transaksi perbankan melalui m-banking atau internet banking. Cara ini dilakuakn untuk mendapatkan data secara langsung lewat berbagai kode keamanan.
- Vishing. Modus penipuan ini dilakukan lewat jaringan telepon. Pelaku melakukan penipuan dengan cara memberikan pengaruh terhadap korban untuk memberikan data pribadi yang bersifat rahasia. Sering banget kejadian, si korban ditelpon karena pura-pura 'menang' dan dapat hadiah. Lalu, si pelaku akan menggiring korban untuk melalukan transfer atau menyebutkan data-data pribadi. Vishing ini bisa dihindari dengan memasang aplikasi spam di gawai yang kita miliki. Jadi nomor-nomor aneh dari penipu, bisa kita ketahui.
- Smishing. Modus terbaru ini menggunakan SMS sebagai medianya. Pesan SMS yang mengandung tautan atau link, dikirimkan ke korban. Ketika link itu dibuka, maka akan mengarah ke sebuah informasi palsu yang berupa contact atau call centre palsu. Ketita korban masuk ke dalam link itu, si penipu akan memaksa korban untuk melakukan pembayaran atau transaksi.
Soal data aku ragu keamanannya, sering banget dibobol dan ke-hack. Itu sih yang sering buat bimbang, sampai rutin ganti sandi karena takut dibajak. Bisa dicoba ini tipsnya agar ebih nyaman. Terima kasih sharingnya!
BalasHapus