Flashback ke tahun 2015, ketika saya memutuskan buat fokus di dunia blogging. Saat itu saya cuma punya ekspetasi bisa kenal dengan para blogger, lalu bisa dikenal sebagai blogger. Saya mau tulisan saya banyak yang baca tanpa harus melewati drama penerbitan, layaknya penulis buku. Sebelum benar-benar fokus jadi blogger, saya memang fokus nulis fiksi dan non-fiksi. Nulis memang jadi hobi, lalu berujung pada cita-cita jadi penulis terkenal seperti Helvy Tiana Rossa, Asma Nadia, dan Dewi Lestari. Penulis-penulis favorit yang karyanya banyak saya miliki.
Saya punya 9 buku antologi, yang saya tulis bersama rekan penulis lain. Alhamdulillah saja, walau mungkin buku-bukunya ngga lagi dicetak dan dijual. Setidaknya, saya pernah merasakan bahagia melihat nama saya tercetak dalam buku antologi.
Jadi kalau ditanya, apa masih mau jadi penulis buku? Ya, suatu hari mungkin. Saya akan kembali fokus, entah kapan. Bab demi bab novel yang sudah saya tulis, belum bisa saya sentuh lagi. Ya, suatu hari mungkin ya.
Saya dan Komunitas Emak Blogger
Saat saya memutuskan untuk fokus di dunia blogging, hal pertama yang saya cari adalah komunitas. Tempat dimana para penulis blog berkumpul dan saling support. Karena menurut saya, peran komunitas itu sangat penting. Sekalipun kamu adalah seorang introvert, berkomunitas di ambience yang sama, akan memunculkan semangat yang berbeda. Ketimbang kamu sendirian.
Komunitas menjadi tempat dimana kita akan berada di satu frekuensi. Makanya, hal pertama yang saya lakukan adalah bergabung ke komunitas blogger. Dan, Komunitas Emak Blogger (KEB) lah yang pertama kali saya temukan dan saya langsung bergabung. Ngga langsung diterima gabung sih, karena memang harus melewati proses registrasi dan approval dari para MakMin (Emak Admin). MakMin akan melalukan skrining, ketika sudah oke semua baru deh diizinkan bergabung.
Jadi saya bisa bilang, KEB merupakan saksi pertama perjalanan saya sebagai blogger. Ketika ada kesempatan untuk hadir di offline event, saya ngga melewatkan kesempatan. Yang membuat saya suka adalah bisa keluar rumah, bisa bertemu dengan sesama emak blogger, bisa ngobrol sambil ketawa, dan bonusnya bisa makan gratis :p
Walau venue acaranya jauh dan harus naik angkutan umum berkali-kali dan harus bawa anak, saya tetap semangat hadir. Bahkan ada ngganya fee, selagi acara itu menarik, saya bakalan datang. Saking seringnya saya hadir di acara bareng KEB, sampai banyak yang kenal sama saya :) Alhamdulillah, jadi banyak teman juga. Saat kembali ke rumah, saya merasa 'penuh' dan happy.
Salah satu pencapaian saya di KEB, saat blog saya jadi Blog of The Month. Itu saking seringnya update tulisan dan share di gurp facebook KEB. Sampai saat ini saya masih menulis achievement itu di bio Instagram, banner 'hadiah' dari KEB nya pun masih saya pasang di sidebar blog.
Banyak banget kenangan saya bareng KEB. Terutama tentang berjejaring, yang saya ngga pernah nyangka bisa luas banget. Dari KEB saya banyak belajar juga, tentang bagaimana sebuah blog bisa menarik, banyak yang baca, dan bagaimana menghasilkan pundi-pundi dari sebuah blog. Dari KEB, saya juga belajar berkompetisi. Mengikuti berbagai lomba blog yang banyakan kalahnya daripada menang :p Tapi dari kekalahan itu saya jadi belajar, hingga akhirnya bisa lah menang di beberapa lomba blog. Saya menang di kompetisi blog apa saja? bisa lihat di sini ya :p
Kalau dijabarkan satu-satu tentang saya dan KEB, mungkin bisa panjang banget nih tulisannya. Intinya, Kumpulan Emak Blogger merupakan komunitas yang jadi saksi pertama, dalam perjalanan saya sebagai seorang blogger. Bertumbuh dan berproses hingga menjadi blogger hingga saat ini. Walau dalam perjalanannya, saya pun bergabung dengan komunitas blogger yang lain, tapi KEB tetap punya tempat tersendiri di hati.
Syukuran 11 Tahun Kumpulan Emak Blogger, Ajang Reuni dan Silaturahmi
Setelah tahun lalu ngga ikut berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun KEB, tahun ini saya ngga mau melewatkan lagi. 2 tahun dalam kondisi pandemi memang bikin kita terbatas dalam beraktivitas. Termasuk soal acara offline yang hampir ngga ada sama sekali.
Alhamdulillah, sejak tahun lalu keadaan mulai membaik. Akhirnya bisa ada lagi deh acara-acara offline buat blogger. Nah, tahun ini akhirnya kesampaian juga hadir di syukuran 11 tahun Kumpulan Emak Blogger. Wah, saat lihat info acaranya di IG, sudah excited banget. Pasti bakal banyak blogger 'jadul' yang bakal datang. Bakal jadi ajang reuni dan silaturahmi sesama blogger yang eksis bertahun-tahun lalu. Blogger yang pernah hits di jamannya :p
Syukuran 11 Tahun KEB tahun ini diadakan Sabtu, 28 Januari 2023 di Bali Notes Terrace yang ada di Jl. Prof. Joko Sutono SH NO. 15, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasinya strategis dan sesuai sama namanya, ambiencenya ya Bali banget. Jadi berasa ada di Bali. Tema yang diangkat di perayaan 11 tahun KEB adalah KEB Berjejak dan Berbagi. Kenapa ya KEB mengambil tema Berjejak dan Berbagi? Saya coba share keseruan acaranya ya. Semoga yang kemarin ngga sempat hadir, bisa mengobati kangennya kumpul bareng blogger :)
Acara dimulai dengan beberapa sambutan dari MakMin. Ada MakPon, Mira Sahid yang berkisah tentang perjalanan 11 tahun KEB yang penuh warna. Tentang bagaimana 11 tahun lalu ia 'iseng' membuat komunitas di Facebook yang diberi nama Kumpulan Emak Blogger. Dari keisengannya itu, terkumpul 100 orang yang menjadi awal bermulanya perjalanan Kumpulan Emak Blogger. Hingga kini, member di FB (private group) sudah mencapai lebih dari 3.700 orang.
Setelah opening speech dari MakPon, acara yang dipandu sama Ali Satria dilanjutkan dengan mini workshop. Ngobrol seputar dunia digital dan kepenulisan bareng Oktora Irahadi selaku CEO INFINA dan Ali Muakhir selaku Author dan Content Writer. Apa aja sih yang diobrolin bareng 2 narasumber di Syukuran 11 tahun KEB? berikut rangkumannya ya
Cara Cuan Masa Kini
Materi ini relate banget sama kondisi emak-emak saat ini. Karena sekarang tuh banyak banget para emak yang ngga cuma pinter urus rumah berserta isi-isinya, tapi pinter juga cari uang walau di rumah aja. Apalagi 2 tahun kemarin kita dilanda pandemi yang membatasi ruang gerak kita. Tapi dari kondisi itulah, bermunculan para content creator yang kreatif-kreatif banget, termasuk para emak di dalamnya.
Dengan device seadanya, bermodal nonton YouTube dan follow akun-akun para emak pembuat konten, jadilah makin banyak para emak yang terinspirasi. Kemudian membuat konten-konten dari rumah dan diunggah. Apalagi sekarang channel media sosial sudah makin variatif. Ada Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok. Dan yang saat ini sedang naik daun itu TikTok. Media sosial dengan model video pendek ini banyak banget penggemarnya. Bahkan banyak juga kan yang akhirnya terkenal lewat TikTok.
Materi Cara Cuan ini disampaikan oleh Oktora Irahadi selaku CEO INFINA. Menurut Tora, emak adalah orang yang sangat potensial untuk menjadi seorang influencer atau content creator. Emak itu punya banyak kelebihan dan kemampuan. Bahkan pendapatnya bisa sangat berpengaruh. Pasti sudah ngga diragukan lagi ya soal the power of emak-emak :p kalau emak sudah turun tangan, dah lah pasti beres. Itu saking berpengaruhnya para emak, bahkan di dunia digital.
Tora menambahkan, saat ini dunia digital marketing makin berkembang pesat. Banyak orang yang ngga lagi belanja dengan datang langsung ke toko. Kehadiran e-commerce dan live shopping sudah sangat memengaruhi orang untuk belanja online. Apalagi kalau harganya jauh lebih murah beli online, oh ya sudah pasti bakal milih online dong ya.
Saking digital marketing sedang hits banget, ini jadi kesempatan buat para emak memanfaatkan peluang. Banyak ya yang sekarang jadi affiliator sebuah e-commerce dan malah cuan banget. Bisa dapat komisi yang bahkan nilainya bisa setara sama gaji suami. Atau, emak yang melakukan live selling di media sosial. Sekarang ini banyak loh emak yang jualan di TikTok Shop dan cuan juga. Bahkan saking sedang hitsnya si TikTok Shop, banyak brand-brand besar yang ikutan jualan juga di TikTok.
Jadi, potensi emak untuk bisa cuan sangat terbuka lebar. Dalam dunia digital marketing, peran emak itu kuat dan berpengaruh. Tora mengingatkan untuk melakukan COST yaitu :
- Consistency, konsisten dalam membuat konten secara terus menerus walau viewnya cuma sedikit
- Objective, tentukan objek, target pemirsa, apa saja yang diinginkan, dimana, dan bagaimana
- Socialize, karena sosial media adalah tempat bersosialiasai jadi jangan malas buat terus meningkatkan engagement
- Time, tentukan waktu dan sesuaikan dengan kemampuan diri
Menulis Kisah Inspiratif
Materi yang kedua dari Ali Muakhir, yang akrab dipanggil Kang Ale. Saya sendiri mengenal Kang Ale sebelum saya jadi blogger. Kami sama-sama berasal dari Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis terbesar di Indonesia. Jadi, saat tahu Kang Ale jadi salah satu narasumber, makin semangat aja buat hadir di syukuran 11 tahun KEB.
Materi yang disampaikan Kang Ale adalah tentang menulis kisah inspiratif. Relate dengan para emak blogger yang memang seorang penulis blog. Kang Ale mengatakan kalau kisah inspiratif bisa memengaruhi para pembaca. Bahkan ada yang malah menemukan solusi dari sebuah kisah inspiratif yang dibagikan.
Menulis kisah inspiratif sebenarnya ngga sulit, tapi memang ada step-step yang harus dipahami. Struktur dalam menulis kisah inspiratif diantaranya :
- Orientasi. Bagian ini merupakan bagian pembuka. Dimana kita harus mengenalkan tokoh dan peristiwa yang akan dihadapi si tokoh
- Perumitan Peristiwa. Dimana kita bisa menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh, yang akan membawa pembaca pada bagian puncak kisah
- Komplikasi. Bagian ini merupakan inti dari kisah. Pada bagian ini dikisahkan halangan dan rintangan yang dihadapi si tokoh
- Resolusi. Peristiwa yang menyadarkan tokoh tentang kebaikan
- Koda. Bagian penutup yang menjadi simpulan dan mengandung pesan moral dalam cerita
Dalam dunia blogging, ini bisa kita terapkan. Sebuah tulisan 'iklan' bisa diolah sedemikian rupa menjadi sebuah tulisan inspiratif. Agar ngga terkesan iklan banget, kita bisa menyelipkan struktur kisah inspiratif yang dipaparkan sama Kang Ale.
Sebagai blogger, memang harus tahu bagaimana mengolah sebuah tulisan menjadi lebih menarik. Bisa menjadi tulisan yang bikin penasaran dan enak dibaca. Saya pun sampai saat ini masih terus belajar, bagaimana menggabungkan berbagai diksi agar lebih enak dibaca. Memiliki ciri khas yang bikin pembaca 'ngeh' kalau itu tulisan kita. Belajarnya ngga cukup setahun dua tahun, tapi sepanjang karir sebagai seorang blogger.
11 Tahun KEB, Berjejak dan Berbagi
Setelah mini workshop, acara dilanjutkan dengan seseruan pembagian doorprize dan selebrasi syukuran 11 tahun KEB. Tapi sebelumnya ada penyerahan donasi #KEBPeduli senilai Rp. 2.500.000 kepada RA Miftahul Jannah yang berada di Noborejo, Salatiga. Donasi secara simbolis diterima oleh Ketua KEB Solo, Ranny Afandi. Oh ya, donasi ini terkumpul dari kampanye #KEBCharity11KRun yang diadakan KEB beberapa waktu lalu.
Di hari perayaannya yang ke 11 tahun ini, KEB juga meluncurkan e-book yang bertajuk 'Warna-Warni Dunia Blogging dan Cerita di Balik Dapur Komunitas'. E-book ini ditulis oleh para MakMin dan nantinya bisa dibeli oleh para member KEB. Wah, penasaran dan ngga sabar mau baca bukunya :)
Salah satu yang menarik di perayaan 11 tahun KEB adalah kehadiran komunitas Perempuan Pelestari Budaya Nusantara (PPBN). Ada mini fashion show kebaya juga loh dari PPBN. Ternyata kebaya itu banyak macamnya ya dan bagus-bagus juga. Kebaya kan ciri khas perempuan Indonesia ya, jadi PPBN mengajak perempuan Indonesia buat melestarikan budaya memakai kebaya. Kebaya bisa banget menjadikan kita lebih stylish loh.
Dalam perayaan syukuran ini, KEB juga menyampaikan dukungannya kepada PPBN. Dukungan untuk terus berkarya di ruang digital dengan karya yang positif dan inspiratif. Karya yang akan memberikan pengaruh baik bagi para perempuan Indonesia lainnya.
KEB sendiri sangat mendukung Gerakan Nasional Literasi Digital - Siberkreasi. Sebuah gerakan yang mengajak para pengguna ruang digital untuk bijak dalam berselancar di dunia digital. Karena, apa yang kita post, akan menjadi rekam jejak. Baik buruknya akan sangat memengaruhi. Jadi, posting yang baik-baik aja ya. Kalau ngga bisa post yang baik, lebih baik diam dan ngga ikutan arus.
Acara makin panas dengan pembagian doorprize yang kayanya hampir semuanya kebagian. Alhamdulillah, saya pun kebagian juga. Dilanjutkan sama pemotongan tumpeng, yang mengingatkan saya pada perayaan ulang tahun KEB beberapa tahun lalu. Saat itu acaranya diadakan di XL Centre yang salah satu narasumbernya almarhum Cumi Lebay.
Tumpeng jadi simbol perayaan yang khas di Indonesia, dan saya sendiri selalu excited kalau lihat pemotongan tumpeng. Perasaannya tuh kaya bahagia gitu. Sebuah gunungan nasi berwarna kuning, dikelilingi lauk berwarna-warni, sebagai simbol kalau hidup pasti penuh dengan warna dan drama. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Berjejak dan Berbagi. Komunitas Emak Blogger, sebagai wadah berkumpulnya para emak produktif, mengajak para member untuk terus menorehkan jejak baik. Jejak yang nantinya bisa menjadi sejarah yang baik bagi anak cucu. Ada yang mengatakan kalau rekam jejak digital itu ngga akan pernah bisa terhapus. Jadi, alih-alih ikut arus netijen julid, lebih baik berbagi positive vibes pada jagat digital.
The last but not least, saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam syukuran 11 tahun KEB. Bertemu dengan banyak sekali blogger-blogger lama yang sudah jarang terlihat. Bergurau, tertawa, dan kembali mengenang bagaimana dunia blogger mempertemukan kami semua. Terima kasih jajaran MakMin buat kehangatan yang hadir walau hanya 4 jam, tapi penuh makna.
Syukuran KEB 11 Tahun didukung oleh Siberkreasi, Kominfo RI, INFINA, dan Bali Notes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.